Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meneropong Kontribusi Subsektor Hortikultura di Indonesia

Meneropong Kontribusi Subsektor Hortikultura di Indonesia Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hortikultura merupakan subsektor pertanian yang memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Subsektor hortikultura memiliki keunggulan-keunggulan yang bermanfaat bagi kesejahteraan petani, ekspor, dan ekonomi daerah di Indonesia.

Keunggulan-keunggulan tersebut di antaranya mudah untuk dilakukan budidaya, dapat tumbuh baik pada iklim tropis sesuai letak Indonesia, memiliki nilai gizi yang tinggi dan berkontribusi terhadap sustainable development goals (SDGs), memiliki daya saing ekspor yang baik, serta sedikit membutuhkan lahan.

Tidak hanya itu saja keunggulannya, melainkan nilai tukar petani (NTP) hortikultura berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017 tertinggi kedua setelah subsektor peternakan. NTP hortikultura menunjukkan angka di atas 100. Hal tersebut dapat diindikasikan bahwa adanya peningkatan pendapatan petani dari hasil produksi yang lebih besar dari peningkatan pengeluaran kebutuhan petani. Pada tahun 2015 sampai 2017 berdasarkan data BPS NTP hortikultura selalu berada di atas angka 100.

Baca Juga: NTP Naik, Kementan Klaim Dampak Peningkatan Produktivitas Pertanian

Nilai ekspor sektor pertanian pada tahun 2018 berdasarkan data Badan Pusat Statistik subsektor hortikultura berada di posisi tertinggi kedua setelah subsektor perkebunan. Hal ini dapat dikatakan bahwa subsektor hortikultura memiliki kontribusi yang besar pada ekspor di sektor pertanian.

Dari beragamnya komoditas subsektor hortikultura, terdapat 10 komoditas produk hortikultura (segar) dengan nilai ekspor terbesar. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dari 10 komoditas tersebut, nilai ekspor tertinggi pertama pada tahun 2018 yaitu komoditas manggis, diikuti kapulaga, dan pisang.

Produksi subsektor hortikultura pada tahun 2018 menurut data Badan Pusat Statistik untuk komoditas buah-buahan mencapai 21,5 juta ton, komoditas sayuran mencapai 13 juta ton, tanaman hias 870 juta tangkai, dan tanaman obat mencapai 676 ribu ton. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian melakukan peningkatan produksi subsektor hortikultura dengan berbagai program, salah satunya yaitu penguatan sistem seperti memperbaiki sistem distribusi, logistik, dan untuk memasarkannya.

Sistem tersebut bernama aplikasi Sartika. Aplikasi tersebut dapat menghubungkan produsen, pelaku, pemasar, dan juga lembaga sertifikasi terkait.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: