Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saudi Dikabarkan Terima Tambahan 200 Tentara dan Rudal Patriot dari AS

Saudi Dikabarkan Terima Tambahan 200 Tentara dan Rudal Patriot dari AS Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Istimewa
Warta Ekonomi, Washington -

Arab Saudi akan menerima kiriman 200 tentara, sistem pertahanan rudal patriot dan empat sistem radar yang dikirim Pentagon. Bantuan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat kembali pertahanan usai penyerangan terhadap kilang minyak Saudi Aramco oleh Iran awal bulan ini.

"Pengerahan ini akan menambah pertahanan udara dan rudal kerajaan atas infrastruktur penting militer dan sipil," kata kepala juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman dalam sebuah pernyataan.

Hoffman menyebut hal itu sebagai penambahan kekuatan, khususnya di kawasan yang terkena serangan langsung. Meski begitu, Pentagon belum merinci kapan bantuan pasukan tersebut dikerahkan.

Baca Juga: Terkait Serangan Minyak Arab Saudi, Presiden Turki Tunjukkan Sikap Berbeda

Pengumuman ini mengikuti pengarahan Pentagon. Menteri Pertahanan Mark Esper dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford mengumumkan Amerika Serikat (AS) berencana untuk meningkatkan pertahanan Arab Saudi mengikuti permintaan pihak kerajaan untuk dukungan.

Esper juga menempatkan dua lagi baterai rudal Patriot dan satu Sistem Pertahanan Terminal High Altitude Area pada persiapan untuk menyebarkan sesuai perintah jika mereka dibutuhkan dalam waktu singkat.

Hoffman mengatakan penguatan kawasan perlu dilakukan mengingat komitmen yang sudah dinyatakan AS yang isinya menjaga keamanan Timur Tengah.

"Penting untuk dicatat bahwa langkah-langkah ini merupakan demonstrasi komitmen kami kepada mitra regional, dan keamanan serta stabilitas di Timur Tengah," kata Hoffman.

Baca Juga: AS Kirim Pasukan Militer Tambahan ke Arab Saudi, Rusia Mengecam

"Ini mengikuti penjangkauan luas Sekretaris dan Ketua untuk para mitra di kawasan ini, dan di seluruh dunia," sambungnya.

Esper mengatakan bahwa semua indikasi menunjuk ke Iran sebagai pelaku serangan terhadap Arab Saudi, yang melibatkan campuran drone dan rudal jelajah. Penyelidik AS sedang bekerja dengan rekan-rekan Saudi sementara mereka menyelidiki serangan, yang mengganggu 5% dari pasokan harian minyak dunia.

"Negara-negara lain telah memanggil misadventures Iran di kawasan itu, dan kami mencari mereka untuk berkontribusi aset dalam upaya internasional untuk memperkuat pertahanan Arab Saudi," kata Hoffman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: