Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meluncur 2030, Pesawat Hipersonik Ini Mampu Tempuh London-Sydney Hanya 4 Jam!

Meluncur 2030, Pesawat Hipersonik Ini Mampu Tempuh London-Sydney Hanya 4 Jam! Kredit Foto: Foto/CEN/Fox News
Warta Ekonomi, London -

Penerbangan dari London ke Sydney kini ditempuh hanya dalam empat jam. Hal tersebut sepertinya akan terealisasi pada 2030 dengan pesawat bermesin roket hipersonik yang dikembangkan Reaction Engines, perusahaan berbasis di Oxfordshire, Inggris. Kepastian program tersebut setelah ada kesepakatan antara Badan Antariksa Inggris dan Badan Antariksa Australia. 

 

Pihaknya sepakat membangun Jembatan Antariksa di dunia yang pertama. Proyek ambisius itu karena sudah ada kepastian mesin roket Synergetic Air-Breathing Rocket Engine (SABRE) yang dikembangkan Reaction Engines. Mesin jet tersebut memang menjadi permata dan menjadi daya jual perusahaan tersebut.

 

“Kita akan mewujudkan mesin roket SABRE menjadi suatu hal yang bermanfaat. Itu mungkin akan memudahkan kita terbang ke Australia selama empat jam,” kata Ketua Badan Antariksa Inggris Graham Turnock, dilansir CNN. “Teknologi ini bisa mewujudkan hal tersebut. Kita berbicara untuk mewujudkan penerbangan hipersonik tersebut pada 2030. Penelitian dan pengembangannya telah berjalan sangat maju,” katanya.

 

Baca Juga: Viral Wanita di China Buka Pintu Darurat Pesawat, Alasannya Bikin Geleng-geleng

 

Informasi tersebut membuat penggemar penerbangan supersonik senang. Itu menjadi terobosan baru setelah pesawat Concorde berhenti terbang pada 2003. Diketahui pada April 2019, Reaction Engines mengumumkan sukses menguji coba roket mereka dengan kecepatan Mach 3,3 atau tiga kali kecepatan suara. Uji coba tersebut dilaksanakan di Colorado Air and Space Port, Amerika Serikat. 

 

SABRE sebenarnya bisa memiliki kecepatan Mach 5. Nantinya, SABRE bisa lebih cepat 50% dibandingkan kecepatan Concorde yang biasa digunakan untuk penerbangan New York dan Paris selama 3,5 jam. Roket SABRE tersebut juga memiliki kecepatan pesawat jet tercepat yang pernah dibuat, yakni Lockheed SR-71 Blackbird.

 

SABRE merupakan mesin jet yang lebih irit bahan bakar, tetapi memiliki kemampuan dan kecepatan terbang yang tinggi. Pasalnya, roket tersebut awalnya memang ditujukan untuk kepentingan penerbangan antariksa dan bisa dimodifikasi untuk pesawat penumpang dengan kecepatan hipersonik. Jika terbang untuk kepentingan antariksa, roket itu bisa mengantarkan pesawat hingga kecepatan Mach 25.

 

Selain Inggris dan Australia, Badan Antariksa Eropa (ESA) juga memberi dana komitmen senilai USD11,1 juta kepada Reaction Engines. Hal tersebut sebagai bantuan akhir dari komitmen Pemerintah Inggris senilai USD80 juta sejak 2013 untuk mengembangkan roket untuk penerbangan hipersonik.

 

“Kesepakatan dengan ESA itu menjadi bentuk kepercayaan diri bukan hanya potensi revolusi teknologi ini, tetapi kemampuan kita mewujudkannya,” kata CEOP Reaction Engines Mark Thomas dilansir CN Traveler. “Kita dalam fase untuk mengakselerasikan perkembangan SABRE dan menjalankannya,” paparnya.

 

SABRE adalah kombinasi elemen mesin pesawat jet dengan roket pesawat antariksa konvensional. Teknologi itu bisa mengurangi kecepatan 25 kali kecepatan suara menjadi hanya lima kali kecepatan suara. Lebih spesifik, SABRE menggunakan teknologi mesin jet dengan tambahan mekanisme pendinginan dari 1.000 derajat Celsius menjadi minus 150 derajat Celsius.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: