Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu Israel Sebut Negaranya Senasib dengan Iran, Kenapa?

Menlu Israel Sebut Negaranya Senasib dengan Iran, Kenapa? Kredit Foto: Foto/REUTERS
Warta Ekonomi, New York -

Israel mengungkapkan rasa yang sama atau senasib dengan negara-negara Arab yang menghadapi ancaman musuh yang sama, yakni Iran. Hal tersebut dijelaskan Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB hari Kamis waktu New York.

 

Katz menuturkan jika Iran merupakan ancaman utama bagi stabilitas dan keamanan di Timur Tengah. Dia menuduh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan serangan belum lama baru ini terhadap fasilitas minyak Arab Saudi. 

 

Arab Saudi merupakan salah satu dari tujuh negara Arab yang berbatasan dengan Teluk Persia. Lainnya merupakan Bahrain, Irak, Kuwait, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab.

 

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Dunia Internasional Tak Lakukan Dialog dengan Iran

 

Iran mengelak bertanggung jawab atas serangan besar-besaran terhadap dua kilang Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais pada 14 September lalu. Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

 

Katz juga meminta komunitas internasional untuk mendukung kebijakan tekanan maksimum Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran.

 

"Mereka mempromosikan teror di Timur Tengah, Eropa, Amerika Latin, dan di seluruh dunia," kata Katz merujuk pada rezim Teheran. "Dan dunia harus menghentikan mereka," katanya lagi, seperti dikutip Fox News, Jumat (27/9/2019).

 

Katz menyerukan semua negara mengikuti jejak AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah langkah yang banyak ditolak negara Arab.

 

"Tidak ada yang bisa memisahkan orang-orang Yahudi dari Tanah Air bersejarah kami," kata Katz. "Dan tidak ada yang bisa memisahkan kami dari Yerusalem, ibu kota abadi kami."

 

Selain itu, Katz juga berkonfrontasi verbal dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang telah menyampaikan pidato anti-Israel pada hari Selasa lalu.

 

Presiden Erdogan sudah mendesak komunitas internasional agar tidak menyalahkan Iran atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.

 

"Anda bukan Sultan dan Turki bukan Kekaisaran Ottoman, memalukan bagi Anda," kata Katz menyindir Erdogan. 

 

"Suatu hari saya mendengar Presiden Erdogan menyerang Israel dan saya ingin mengatakan kepadanya; Anda yang secara brutal menindas rakyat Turki, membantai minoritas Kurdi dan mendukung organisasi teror Hamas. Anda adalah yang terakhir yang dapat memberi kuliah kepada Israel," imbuh Katz.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: