Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Mau Dilengser, Gimana dengan Tensi Perang Dagang? Begini Kata Ekonom Bank Mandiri . . . .

Trump  Mau Dilengser, Gimana dengan Tensi Perang Dagang? Begini Kata Ekonom Bank Mandiri . . . . Kredit Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Kuta, Bali -

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, rencana pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump oleh para senator Demokrat belum tentu memberikan efek pada penurunan tensi perang dagang AS dengan China.

Pasalnya kemungkinan pemakzulan (turun takhta) Donald Trump masih sangat jauh. Apalagi Partai Republik juga masih dominan dalam senat sehingga kasus ini belum tentu mengubah kebijakan AS dalam perang dagang.

"Saya rasa prosesnya masih panjang ya saya rasa belum terdampak ya, tapi memang faktor Trump ini salah satu yang paling berdampak ya kalau itu benar risikonya (volatilitas global) berkurang satu," kata Andry saaf menghadiri acara Pelatihan Wartawan Bank Indonesia di Kuta, Bali, kemarin.

Baca Juga: Trump: Jika Saya Dilengserkan, Pasar Saham Ambruk

Dia menilai, jika pun terjadi pemakzulan Trump sebagai orang nomor satu di negara Paman Sam, dunia belum memiliki bayangan siapa penggantinya. Oleh sebab itu, dampaknya terhadap perang dagang masih sangat kecil.

Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump, terancam turun takhta dari jabatannya seiring dengan rencana penyelidikan pemakzulan yang secara resmi diinisiasi oleh fraksi Demokrat di House of Representatives (DPR AS).

Penyelidikan tersebut dilatarbelakangi oleh dugaan adanya tekanan yang dilakukan Trump terhadap kepada negara asing, yakni Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. 

Berdasarkan laporan yang diterima DPR AS, pada Rabu (25/7/2019), melalui sambungan telepon, Trump dikatakan menekan Volodymyr Zelenskiy untuk melakukan penyelidikan terhadap Wakil Presiden AS, Joe Biden dan anaknya, Hunter, yang juga merupakan kandidat capres dari Partai Demokrat yang akan ikut berlaga pada tahun 2020 mendatang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: