Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selebgram di Pakistan Dibunuh Kakak Kandungnya, Hanya karena Foto Kontroversial Bareng Ulama

Selebgram di Pakistan Dibunuh Kakak Kandungnya, Hanya karena Foto Kontroversial Bareng Ulama Kredit Foto: (Foto/Al Jazeera)
Warta Ekonomi, Multan -

Seorang model di media sosial dilaporkan tewas oleh kakaknya usai mengunggah foto kontroversial bareng ulama Pakistan. Kakak laki-laki model tersebut telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

 

Korban pembunuhan bernama Qandeel Baloch (26), wanita cantik tersebut ditemukan dicekik di rumahnya di dekat kota Multan pada 2016.

 

fep3h6gveuhoi0orhgzr_12906.jpg

 

Ia tewas usai mengunggah gambar cabul di Facebook yang memperlihatkan foto dirinya dengan ulama Mufti Abdul Qawi, yang kemudian ditangkap karena diduga terlibat dalam pembunuhan itu.

 

Baca Juga: PM Imran Khan: Pakistan Pernah Bantu Al-Qaeda Tahun 1980-an

 

Kakak laki-laki Baloch, Mohammed Wasim Azeem, menyebut atas pembunuhannya. Ayah mereka menyalahkan ulama itu yang memicu pembunuhan, di mana Azeem membius dan mencekik saudara perempuannya ketika orang tua mereka tidur di lantai bawah rumah mereka. Seorang hakim di Multan membebaskan empat tersangka lainnya, termasuk Qawi.

 

Diketahui, hampir 1.000 wanita Pakistan dibunuh oleh kerabat mereka setiap tahun. Peristiwa itu disebut "pembunuhan demi kehormatan" karena melanggar norma-norma konservatif dan pernikahan.

 

Bernama asli Fauzia Azeem, Baloch mengubah namanya dan menjadi bintang media sosial yang provokatif. Ia berasal dari keluarga petani miskin dan bercerai dari suaminya yang telah membakar dan memukulinya.

 

Tak lama usai pembunuhannya, ayah Muhammed Azeem bersikukuh dia mencintai anak-anak perempuannya, mendukung semua yang telah dilakukan Baloch dan telah membesarkan anak-anak perempuannya untuk menjadi perempuan muda yang mandiri. Ibu Baloch, Anwar Bibi, menangis saat berbicara dengan wartawan di luar pengadilan setelah hukuman dijatuhkan.

 

"Qandeel membantu kami secara finansial dan dia memberi kami uang agar dapu tetap mengebul. Dia dulu membayar sewa rumah kami, tetapi dengan pembunuhan mendadak oleh putraku, satu-satunya sumber penghasilan kami juga berakhir," katanya mengutip News Au, Sabtu (28/9/2019).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: