Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putra Mahkota Arab Saudi: Perang dengan Iran Akan Berakhir Fatal, Lebih Baik Damai

Putra Mahkota Arab Saudi: Perang dengan Iran Akan Berakhir Fatal, Lebih Baik Damai Kredit Foto: Foto/REUTERS/Jorge Silva
Warta Ekonomi, Riyadh -

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menuturkan harga minyak akan melambung tinggi dalam angka tak terbayangkan apabila dunia tidak menghalangi kenakalan Iran di Teluk Persia. Tetapi, menurut calon raja Saudi ini menyebut lebih suka solusi damai atau politik daripada solusi militer terhadap Teheran karena perang akan berdampak mengerikan.

 

Komentar tersebut diungkapkan dalam sebuah wawancara dengan program "60 Minutes" CBS yang disiarkan pada hari Minggu.

 

Pada wawancara itu, Mohammed bin Salman penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi, juga membantah jika ia memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh operator Saudi hampir setahun yang lalu. Namun begitu, dia menyebut akan memikul tanggung jawab penuh sebagai pihak yang bertanggung jawab yang memimpin negaranya.

 

Saat muncul kasus kematian Khashoggi membuat keributan global dan mencoreng reputasi MBS, kebuntuan administrasi Donald Trump dengan Iran yang merupakan rival regional Riyadh, belum lama ini mendominasi kebijakan Amerika Serikat (AS) terhadap Riyadh, terutama setelah serangan 14 September di jantung industri minyak Saudi Aramco.

 

Baca Juga: Terkait Serangan Minyak, Arab Saudi Siap Kerahkan Militer ke Iran

 

"Jika dunia tidak mengambil tindakan yang kuat dan tegas untuk menghalangi Iran, kita akan melihat eskalasi lebih lanjut yang akan mengancam kepentingan dunia," kata putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud tersebut, yang dilansir Reuters, Minggu (30/9/2019).

 

"Pasokan minyak akan terganggu dan harga minyak akan melonjak ke angka yang tidak terbayangkan tinggi yang belum pernah kita lihat di masa hidup kita," ujarnya.

 

Sesi wawancara dengan Putra Mahkota MBS itu dilakukan pada hari Selasa pekan lalu di Arab Saudi. Pada wawancara tersebut, MBS setuju dengan Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo bahwa serangan 14 September yang merusak fasilitas pemrosesan minyak bumi terbesar di dunia dan melumpuhkan lebih dari lima persen pasokan minyak dunia itu adalah tindakan perang oleh Iran.

 

Namun, dia lebih suka resolusi damai karena perang antara Arab Saudi dan Iran akan menghancurkan ekonomi global.

 

Amerika Serikat, kekuatan Eropa dan Arab Saudi telah menyalahkan Iran terkait serangan terhadap kilang minyak Saudi Aramco. Teheran membantah terlibat. Namun kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab.

 

"Solusi politik dan damai jauh lebih baik daripada solusi militer," katanya.

 

Putra Mahkota mengatakan lebih lanjut jika Presiden AS Donald Trump harus bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk membuat kesepakatan baru mengenai program nuklir Teheran dan pengaruhnya di seluruh Timur Tengah.

 

Usaha untuk menyatukan keduanya pekan lalu di Majelis Umum PBB gagal. Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat karena penarikan AS dari perjanjian nuklir Iran dan pemberlakuan kembali sanksi terhadap Teheran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: