Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konglomerat China Justru Dukung Produk KW Asli Negaranya

Konglomerat China Justru Dukung Produk KW Asli Negaranya Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produk KW alias barang yang super mirip dengan aslinya kerap menjadi incaran banyak orang karena harganya yang jauh lebih murah ketimbang produk asli. Tak hanya masyarakat biasa, namun ada juga artis-artis yang menggunakan produk KW.

Namun, seharusnya, menciptakan dan membeli produk KW seharusnya tidak dilakukan karena melanggar hak cipta.

Alih-alih melarangnya, salah satu konglomerat asal China, Jack Ma justru mengakui bahwa barang KW asli negaranya jauh lebih bagus ketimbang produk aslinya. Seperti yang diketahui banyak orang, produk asal China memang memiliki kualitas yang unggul.

Baca Juga: Botol Canggih Kenang-Kenangan Jack Ma untuk Karyawan Alibaba, Pesan di Dalamnya Bikin Haru. . .

Melansir dari Sripoku.com (30/9/2019), pendiri Alibaba itu tak heran apabila banyak orang berbondong-bondong membeli produk KW karena kualitas yang bagus dan harga yang jauh lebih murah.

Hal ini bisa terjadi karena produk KW itu dibuat oleh perusahaan yang sama dengan material yang sama, hanya namanya saja yang dibuat berbeda.

Penjelasan ini masuk akal karena sudah bertahun-tahun merek-merek top dunia telah memproduksi barang-barangnya di China. Tentu saja industri beserta buruh-buruhnya yang ada di China sudah paham betul dengan seluk-beluk produk tersebut.

Baca Juga: Haru Biru, Jack Ma Buka Memori Lama Bersama Alibaba

Ma merupakan pendiri Alibaba yang baru saja resmi pensiun dini pada (10/9/2019) kemarin. Saat memutuskan meninggalkan perusahaan yang ia dirikan dengan penuh perjuangan itu, Ma telah mengantongi kekayaan mencapai US$38,7 miliar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: