Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Dorong Pendampingan Pengembangan Korporasi Petani Padi

Kementan Dorong Pendampingan Pengembangan Korporasi Petani Padi Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring dengan semakin besarnya potensi pengembangan sektor pertanian Indonesia, penanganan atas sektor hilirnya juga semakin berkembang. Saat ini, pemerintah perlu mendorong para petani untuk berkelompok dalam mengusahakan budi daya pertanian, sehingga diperoleh skala ekonomi yang efisien dan dilakukan dengan manajemen yang modern mulai dari budi daya hingga pemasarannya.

Berdasarkan arahan Presiden RI, konsep korporasi petani yaitu petani bekerja dalam kelompok besar, melakukan pengelolaan pertanian dari hulu hingga hilir dengan menggunakan manajemen modern, memanfaatkan aplikasi-aplikasi modern, melakukan industri yang modern, sekaligus memasarkan produknya kepada industri retail atau konsumen.

Baca Juga: Kementan Dorong Strategi Jitu Percepatan Tanam Padi dengan Teknologi Semai Kering

Direktorat Serealia menuangkan konsep korporasi tersebut dalam kegiatan Pilot Project Kawasan Padi Berbasis Korporasi Petani seluas 2.000 ha di Jawa Barat dan Banten yang diarahkan pada pengembangan perbenihan. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat untuk mendukung penyediaan benih padi.

Direktur Serealia Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang Sugiharto menyatakan, korporasi petani padi akan membawa banyak manfaat bagi petani. Manfaat korporasi petani, yaitu meningkatkan kapasitas kelembagaan petani, meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan, memotong distribusi produk pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Manfaat bagi petani antara lain yaitu jaminan pasar, bantuan modal kerja dan sarana produksi, jaminan ketersediaan input, bebas premi asuransi dan bebas bunga pinjaman," kata Bambang di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Kepala Subdirektorat Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering Direktorat Serealia, Dina menambahkan, kegiatan pengembangan padi berbasis korporasi petani untuk Jawa Barat tersebar di Kabupaten Subang 450 ha, Ciamis 400 ha, Majalengka 150 ha dan Pandeglang, Banten 1.000 ha.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: