Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, Mantan Orang Terkaya Ini Dijatuhi Hukuman Delapan Tahun Penjara

Duh, Mantan Orang Terkaya Ini Dijatuhi Hukuman Delapan Tahun Penjara Kredit Foto: Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eike Batista, mantan orang terkaya di Brasil terlibat kasus praktik investasi ilegal insider trading dan kini mendekam di penjara selama delapan tahun dan tambahan tujuh bulan.

Melansir dari Bloomberg (1/10/2019), Batista dijatuhi hukuman penjara karena terbukti membayar US$16,6 juta untuk mendapatkan kontrak pemerintah. Dari hasil penyelidikan, Batista terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman 30 tahun penjara.

Namun, pengacara Batista, Fernando Martins mengatakan pihaknya akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

Baca Juga: Insinyur Google Terancam 10 Tahun Penjara Gara-Gara...

"(ini merupakan) Keputusan pertama dari tiga kasus terhadap Batista karena kejahatan keuangan," kata jaksa federal dalam siaran pers.

Menurut jaksa penuntut, Batista dinyatakan bersalah karena secara diam-diam menjual saham di perusahaan galangan kapal dan logistiknya OSX sebelum mengumumkan secara resmi perubahan pada rencana bisnis perusahaan yang mencakup langkah-langkah penghematan.

Masuk penjara karena praktik investasi ilegal insider trading merupakan kasus langka di Brasil. Kasus pertama insider trading yang pernah ditangani kepolisian Brasil adalah kasus Wesley Batista dan melibatkan produsen daging JBS SA pada 2017 silam.

Baca Juga: Dulu Jadi Orang Terkaya, Kini Bangkrut Karena Foya-Foya

Lewat kerajaan bisnisnya yang bergerak di bidang komoditas dan logistik Batista berhasil meningkatkan kekayaan pribadinya hingga lebih dari US$30 miliar pada awal dekade ini. Ini menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia.

Kekayaan itu menguap setelah sejumlah perusahaan startup yang didanainya mulai bangkrut dan adanya investigasi praktik insider trading. Batista dinyatakan bangkrut ada 2015 ketika kekayaan bersihnya tenggelam menjadi utang senilai lebih dari US$1 miliar.

Penyelidikan yang disebut Carwash dimulai pada 2014 juga menyeret sejumlah politisi terkenal dan pemimpin bisnis di Brasil, termasuk mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva. Penyelidikan tersebut mampu meningkatkan kesadaran akan korupsi endemik dan berkontribusi pada pemilihan Presiden Jair Bolsonaro, yang berkampanye pada platform hukum dan ketertiban.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: