Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaguar Land Rover Stop Produksi, Ada Apa?

Jaguar Land Rover Stop Produksi, Ada Apa? Kredit Foto: Unsplash/Zhong Liguo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produsen mobil terbesar Jaguar Land Rover (JLR) akan berhenti produksi selama seminggu pada bulan November mendatang.

Kepala Eksekutif JLR, Ralf Speth, mengatakan perusahaannya tak punya jalan lain kecuali menyetop produksi di pabrik-pabriknya. Pernyataan itu diungkapkan sehari setelah anggota Parlemen Inggris Michael Gove mengatakan industri otomotif siap untuk no-deal Brexit.

"Kita tidak bisa memikirkannya lagi. Kita harus melakukannya," kata Speth saat pembukaan pusat penciptaan produk canggih yang baru di Gayden, Central England, dikutip Reuters.

Baca Juga: Terkait Brexit, Jaguar Land Rover Hentikan Produksi Sementara di Inggris 

Publik Inggris kini terpecah dalam menyikapi isu Brexit. Ada yang setuju Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) dikenal dengan jargon deal Brexit dan ada yang tidak setuju atau no-deal Brexit.

Industri otomotif di negara itu sangat vokal dalam menyikapi isu Brexit. Jika Inggris keluar dari UE, dampaknya sangat besar terhadap industri ini. Arus komponen dan kendaraan akan terganggu. Proses produksi akan hancur dan pabrik terancam tutup.

"Saya butuh 20 juta suku cadang dalam sehari. Itu artinya saya harus komitmen kepada para pemasok, saya harus menyediakan semua suku cadang dan harus tepat waktu," kata Speth.

The Guardian melaporkan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah bersumpah akan mengeluarkan Inggris dari UE pada 31 Oktober nanti, dengan atau tanpa syarat. Meski begitu, hingga kini masih belum jelas apakah keputusan itu benar-benar terjadi, ditunda, digelar referendum, atau bahkan dibatalkan.

Penghentian produksi JLR berdampak pada tiga pabriknya di Halewood di Merseyside serta Castle Bromwich dan Solihull di The Midland. Ketiga pabrik ini secara kolektif memproduksi sepertiga dari 1,5 juta mobil yang diproduksi di Inggris tahun lalu.

Agustus lalu, produsen mobil Toyota menyatakan tidak akan memproduksi mobil di pabrik yang ada di Inggris, November nanti. BMW juga menyetop pabrik di Oxford selama dua hari, pada 31 Oktober dan 1 November.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: