Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekosistem Digital: Cara Perusahaan Menangkan Pertarungan Bisnis

Ekosistem Digital: Cara Perusahaan Menangkan Pertarungan Bisnis Kredit Foto: Iprice
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan-perusahan kini makin banyak yang bertransformasi menuju ekosistem kolaborasi teknologi informasi agar bisa tetap bertahan. Khususnya, industri-industri manufaktur dan layanan jasa tradisional offline.

DBS Group Research mendefinisikan ekosistem merupakan suatu penyatuan entitas industri yang berbeda-beda ke dalam satu organisasi baru. Organisasi baru ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, yang tidak akan dapat dilakukan oleh perusahaan atau sektor industri itu secara sendirian.

Dengan membentuk ekosistem, pelaku pasar memiliki kemampuan untuk memenuhi apa yang paling diinginkan pelanggan. Sebab, seringkali yang terjadi adalah perusahaan justru tidak bisa mengetahui sepenuhnya kebutuhan pelanggan mereka. Karena itu, kini perusahaan-perusahaan tradisional mulai sadar untuk mengubah model bisnis agar tidak jatuh bangkrut.

Baca Juga: Bagaimana Pengiklan Bisa Memenangkan Hati Pengguna di Dunia Digital?

"Saat membangun ekosistem, data dari pihak pertama dan kedua merupakan kunci keberhasilan. Penelitian kami menunjukkan, pemain besar tradisional di industri, seperti perbankan dan layanan jasa keuangan, telekomunikasi, dan asuransi, dengan kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data akan memiliki keuntungan yang berbeda," kata DBS Group Research dalam risetnya Pivot or Perish: Ecosystem, the Emerging Business Model, yang dipublikasikan Januari 2019 lalu.

DBS Group Research menyebutkan, model bisnis memang terus mengalami perubahan dan berevolusi. Jika pasca-Perang Dunia hingga 1980 model bisnis adalah konglomerasi dengan operasional lintas industri, maka di era 1980 sampai sekarang, perusahaan menjadi spesialis yang hanya fokus pada satu industri. Ke depan, dengan meningkatnya ekosistem kolaborasi, batas-batas sektor industri itu menjadi kabur.

Dengan mengadopsi infrastruktur cloud, menurut DBS Group Research, perusahaan-perusahaan tradisional akan jadi lebih gesit karena mereka dapat menyesuaikan infrastruktur teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.

Selain itu, akan memudahkan proses kolaborasi di dalam dan di luar perusahaan serta memudahkan operasional seluruh organisasi perusahaan secara real-time. Dengan memanfaatkan potensi Internet of Things (IoT), data dapat dikumpulkan dan diproses dalam cloud. Cloud memiliki peran teknologi informasi yang sangat penting dalam ekosistem ini.

Lewat IoT, produk-produk fisik dapat terkoneksi dengan dunia online. Industri manufaktur dan layanan jasa tradisional kini memiliki akses data terhadap produk mereka. Begitu pula pelanggan juga bisa membeli produk-produk tersebut melalui akses yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: