Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3000 Warga Irak Turun ke Jalan, Polisi Tembaki Demonstran dengan Gas Air Mata

3000 Warga Irak Turun ke Jalan, Polisi Tembaki Demonstran dengan Gas Air Mata Kredit Foto: FOTO/Reuters
Warta Ekonomi, Baghdad -

Pihak kepolisian Irak dikabarkan melepaskan gas air mata, meriam air, dan tembakan langsung untuk membubarkan aksi demonstrasi yang berada di Baghdad, Selasa (2/10). Diketahui, ada ribuan warga Irak turun ke jalan di kota Baghdad sebagai protes terhadap pengangguran, korupsi pemerintah, dan layanan yang buruk di negara itu.

 

Aparat kepolisian awalnya melepaskan tembakan ke udara dan tidak jelas apakah mereka kemudian menembak ke kerumunan, namun menurut keterangan wartawan Reuters melihat lima pemrotes dengan darah di wajah mereka. Ambulans bergegas masuk untuk mengangkut lebih banyak orang yang terluka. 

 

Para demonstran yang diprediksi berjumlah sekitar 3.000 orang telah mencoba menyeberangi jembatan yang mengarah ke Zona Hijau Baghdad yang dibentengi. DI wilayah ini terdapat gedung-gedung pemerintah dan kedutaan asing.

 

Baca Juga: Daftar Peristiwa Penting di 22 September! Dari Serangan Irak ke Iran Hingga. . . .

 

Para pasukan keamanan yang telah memblokir jalan, memakai granat kejut dan meriam air untuk mendorong pergerakan massa. Para pengunjuk rasa menolak untuk pergi dan pasukan keamanan melepaskan tembakan.

 

"Ini bukan pemerintah, itu adalah sekelompok partai dan milisi yang menghancurkan Irak," kata seorang pemrotes yang menolak menyebutkan namanya. Saat ini, milisi Muslim Syiah yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer memainkan peran besar dalam politik Irak dan memiliki perwakilan di parlemen dan pemerintah.

 

Menurut Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi, yang memimpin rapat kabinet mingguan pada hari Selasa, berjanji akan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi warga Irak. Dia mengutuskan kementerian perminyakan dan badan pemerintah lainnya untuk mulai memasukkan kuota 50% untuk pekerja lokal dalam kontrak berikutnya dengan perusahaan asing.

 

Pada tahun lalu, aksi demonstrasi besar kali pertama melanda selatan Irak. Bentrokan terjadi antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa yang marah karena runtuhnya infrastruktur, pemadaman listrik yang sering, dan korupsi yang meluas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: