Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelombang Aksi di Mana-Mana, Aktivis 98 Curigai...

Gelombang Aksi di Mana-Mana, Aktivis 98 Curigai... Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis Reformasi 98, Wahab Talaohu menilai gerakan mahasiswa saat ini berbeda jika dibandingkan dengan gerkaan mahasiswa era orde baru. Menurutnya, kala itu muncul dari gerakan pemikiran menjadi gerakan massa untuk menjatuhkan rezim otoriter. Tentu itu melalui proses yang panjang. 

"Itu melalui proses panjang, tapi gerakan mahasiswa ini instan," ujarnya saat diskusi publik bertajuk Dinamika Politik Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober, yang digagas Forum Jurnalis Merah Putih, di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Baca Juga: Ratusan Orang Lakukan Aksi Duduk, Buntut Polisi Tembak Demonstran

Baca Juga: Demo Sering Terjadi di Indonesia, Departemen Luar Negeri AS Peringatkan Warganya

Lanjutnya, ia menceritakan, situasi saat itu membuat mahasiswa bangkit melawan rezim yang berkuasa. Jadi ada penindasan terhadap rakyat kekuasaan secara otoriter itu lah yang melahiran gerakan mahasiswa. 

"Dari tahun 1974 hingga 1998 penguatan konsep dan gerakan mengalami mati bangun. Maka kawan kawan melalukan bunuh diri class atau melakukan cuti," ujarnya. 

Namun, kondisi saat ini jauh berbeda. Bahkan, terjadinya gelombang aksi secara massif beberapa hari terkahir di sejumlah daerah Indonesia diduga ada yang memobilisasi massa.

"Ini mobilisir. Gerakan by desain, mahasiswa dijadikan sebagai pemukul (triger)," ucapnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: