Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Berdarah-Darah, Rupiah: Alhamdulillah!

Dolar AS Berdarah-Darah, Rupiah: Alhamdulillah! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar dolar AS kembali berdarah-darah pada perdagangan spot Jumat (4/10/2019). Mata uang Paman Sam itu tertekan di hampir semua mata uang dunia, hanya dolar Hongkong yang masih berbaik hati membiarkan dolar AS unggul 0,01%. 

Di tengah sentimen global berupa perang tarif antara AS dan Eropa, pelaku pasar menjadi kurang berminat untuk mengoleksi aset safe haven dolar AS. Akibatnya, mata uang dunia seperti dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc Swiss pun dengan leluasa membekuk dolar AS. 

Baca Juga: Sorry Jack! Rupiah Bikin Dolar AS Parkir di Zona Merah!

Pasukan mata uang Asia pun tak mau ketinggalan menyergap dolar AS dengan dipimpin oleh won dan dolar Tawian. Mata uang Asia yang masuk dalam pasukan penyerbu dolar AS, yakni baht, dolar Singapura, yen, yuan, dan rupiah

Mata uang Garuda patut bersyukur karena menjadi salah satu garda terdepan yang memimpin serangan kepada dolar AS. Kekuatan rupiah sudah nampak sejak pembukaan pasar spot pagi tadi dengan terapresiasi 0,18% ke level Rp14.145 per dolar AS.

Baca Juga: Putin: Dolar AS Bakal Hancur

Alhamdulillah-nya lagi, apresiasi tersebut terus menebal seiring berjalannya perdagangan. Hingga pukul 09.50 WIB, apresiasi rupiah menebal jadi 0,28% ke level Rp14.134 per dolar AS. Bahkan, beberapa waktu lalu, apresiasi rupiah terhadap dolar AS dapat menembus 0,30%. 

Baca Juga: Dolar AS: Si Korban Senjata Makan Tuan!

Rupiah semakin percaya diri lantaran dapat 'unjuk gigi' di hadapan mata uang dunia, seperti dolar Australia (0,08%), poundsterling (0,09%), dan euro (0,13%). Di jajaran Asia, rupiah menjelma sebagai mata uang terbaik keempat setelah won (-0,17%), dolar Taiwan (-0,11%), dan baht (-0,02%). 

Adapun deretan mata uang Benua Kuning yang melemah di hadapan rupiah meliputi dolar Hongkong (0,33%), ringgit (0,30%), yuan (0,20%), dolar Singapura (0,18%), dan yen (0,14%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: