Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump: Saya Minta Ukraina dan China Periksa Joe Biden

Donald Trump: Saya Minta Ukraina dan China Periksa Joe Biden Kredit Foto: (Foto/PBS)
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Donald Trump terang-terangan mengakui telah mendesak pemerintah asing untuk menginvestigasi Joe Biden. Joe merupakan lawan politiknya yang berptensi menjadi calon prersiden AS dari Partai Demokrat pada 2020.

 

Mengomentari pertanyaan para wartawan di Halaman Gedung Putih, Kamis (3/10) pagi, Trump ditanya perihal pertolongan apa yang dia inginkan dari Presiden Ukraina Volodmyr Zelenskiy dalam percakapan telepon 25 Juli lalu.

 

“Saya merekomendasikan agar mereka mulai memeriksa mantan wakil presiden Joe Biden dan putranya,” terang Presiden melansir VOA, Jumat (4/10/2019).

 

Trump, pada beberapa hari terakhir, telah berulangkali menyerang Joe Biden, mantan Wakil Presiden AS era Barrack Obama.

 

Baca Juga: Terkuak! Donald Trump Pernah Beri Ide Tembak Para Migran

 

0tf3vfoti7qtrzmzt0zm_13554.jpg

 

Trump dituding telah menyalahgunakan kekuasaannya dengan menekan Ukraina agar menghentikan penyelidikan kriminal yang diduga melibatkan Hunter, putra Biden yang bekerja untuk perusahaan energi Burisma di Kyiv. Trump, menyebut untuk perjalanan sehari ke Florida, menuduh Biden telah menipu Ukraina dan juga China.

 

“China sebaiknya memulai pemeriksaan terhadap Biden dan putranya,” terang Trump.

 

Trump menuding Hunter Biden membeberkan pesawat Air Force Two pada tahun 2013 untuk mendapat 1,5 milyar dolar AS dari China untuk dana ekuitas perusahaan swasta yang dibentuk anak wakil presiden itu.

 

Demokrat mengatakan pernyataan Trump hari Kamis sebagai contoh tindakan memanfaatkan posisinya sebagai presiden untuk kepentingan politik pribadinya. Diketahui melalui Twitter, Trump menyebut agenda pemakzulannya sebagai kudeta.

 

“Ketika saya belajar semakin banyak setiap hari, saya sampai pada kesimpulan bahwa apa yang terjadi bukanlah pemakzulan, itu adalah kudeta," tulis Trump.

 

Ia menuliskan juga, "[Ini] dimaksudkan untuk mengambil Kekuatan Rakyat, PILIHAN mereka, Kebebasan mereka, Amandemen Kedua, Agama, Militer, Tembok Perbatasan, dan hak-hak yang diberikan Tuhan."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: