Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Blunder Pilih Menteri, Itu Mah Bunuh Diri!

Jokowi Blunder Pilih Menteri, Itu Mah Bunuh Diri! Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mengingatkan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) agar jangan sampai blunder dalam memilih sosok menteri yang akan masuk ke dalam kabinet Koalisi Indonesia Kerja Jilid II.

Sebab, bila di tengah jalan melakukan pergantian pembantu bakal menghambat kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Dalam memilih menterinya, Jokowi diminta untuk mementingkan beberapa kategorinya seperti kapasitas, integritas, dan kapabilitas.

Baca Juga: Kabar Gerindra Sodorkan Fadli Zon Jadi Menteri, Apa Kata Prabowo?

“Beliau harus mampu menunjuk orang-orang yang benar ahli karena tantangan Pak Jokowi ke depan agak berat. Jadi kalau sama saja blunder dan bunuh diri karena pembantu presiden harus ahli, loyal, tegak lurus ke presiden, punya kapasitas, integritas dan kapabilitas,” kata Pangi kepada Okezone, Sabtu (5/10/2019).

Ia menambahkan, kader partai yang dipilih menjadi menteri juga harus seorang ahli dan profesional yang bisa menyelesaikan sebuah masalah dengan baik. Sebab, jika diisi oleh orang yang tidak memiliki kualitas yang baik, nantinya akan menjadi beban Jokowi.

Baca Juga: Surya Paloh Ingatkan Ada Pemakzulan Jokowi, Ngabalin Bereaksi Begini...

“Diharapkan Pak Jokowi merekrut yang ahli di bidangnya dan beliau harus mengutamakan kabinet ahli sesuai dengan janji 55% profesional-45 % politisi,” ujarnya.

Apabila komposisi menteri diisi oleh kalangan yang memiliki rekam jejak yang baik, kata dia, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf akan meningkat.

Ia berharap pemilihan sosok pembantu presiden nanti tidak berdasarkan pembagian jatah kekuasaan dengan partai politik pendukung Pilpres 2019 lalu.

Baca Juga: Belum Dilantik, Jokowi Sudah Dihujani Kritik oleh PKS

“Karena itu, bagi saya mestinya Pak Jokowi tetap hak prerogatifnya tetap dipertahankan. Ini adalah waktu menguji hak prerogatif beliau. Apakah mampu mempertahankan menteri yang berprestasi dan baik dan merekrut menteri-menteri yang punya keahlian. Karena kalau pak Jokowi tidak mempertahankan menteri yang berprestasi untuk mengakomodir parpol, itu pasti akan merugikannya,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: