Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Jadi Muslim Paling Berpengaruh ke-13 di Dunia, PDIP Besar Kepala

Jokowi Jadi Muslim Paling Berpengaruh ke-13 di Dunia, PDIP Besar Kepala Kredit Foto: Instagram Jokowi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kerap difitnah memusuhi kepentingan umat Islam di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menempati posisi 'top 50' di dalam daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia. PDIP mengatakan, hal ini menjadi bantahan bahwa fitnah tersebut tidaklah benar adanya.

"Hasil survei oleh lembaga internasional yang berkedudukan di Amman, Yordania, tersebut sekaligus membantah tuduhan sementara kalangan yang memfitnah Jokowi sebagai Presiden RI yang tidak peduli, bahkan dianggap memusuhi kepentingan umat Islam Indonesia," kata Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, Minggu (6/10/2019).

Baca Juga: Selamat! Pak Jokowi Jadi Muslim Paling Berpengaruh ke-13 di Dunia!

Sebelumnya, Jokowi kembali masuk daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia. Penyelenggara daftar 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia ini adalah Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC) yang merupakan lembaga riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, yang berkedudukan di Amman, Yordania.

Buku 'The Muslim 500: The World's 500 Most Influental Muslims 2020' itu didapat dari situs resmi The Muslim 500. Dalam buku ini, Jokowi menempati urutan ke-13. Dalam daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2019, Jokowi berada di urutan ke-16, yang artinya naik tiga peringkat pada 2020.

Baca Juga: Tenang! Ngabalin Siap Jamin Kalau Presiden Jokowi Bakal. . . .

Naiknya peringkat tersebut dianggap oleh Basarah sebagai bukti pengakuan dunia atas efektivitas kepemimpinan Jokowi.

"Membuktikan pengakuan masyarakat dunia terhadap legitimasi dan efektifitas kepemimpinan Jokowi yang sukses memimpin sebuah negara besar yang berpenduduk muslim terbesar di dunia dalam sebuah negara yang bukan sebagai negara yang berbentuk negara agama tetapi negara nasional religius," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: