Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Insiden Pemukulan, Ketua DPRD Jabar Minta Maaf

Soal Insiden Pemukulan, Ketua DPRD Jabar Minta Maaf Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat meminta maaf atas Insiden pemukulan yang terjadi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Hal ini berdasarkan rekaman video pengawas (CCTV) yang beredar di kalangan wartawan sejak Kamis (5/10/2019)

Dalam rekaman video selama 38 detik itu, pemukulan terjadi di luar Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Bandung. Pada peristiwa itu, terlihat pemukulan sebanyak dua kali terhadap salah seorang yang terlihat.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas DPRD Provinsi Jawa Barat Yedi Sunardi membenarkan kejadian tersebut. "Saya akan mengklarifikasi apa yang sudah terjadi," kata Yedi diĀ  Bandung, Sabtu (5/10/2019) sore.

Baca Juga: Bergaji Ratusan Juta, DPRD DKI Harus Balas Jasa ke . . .

Baca Juga: Mega Tunjuk Prasetyo Edy jadi Ketua DPRD DKI Jakarta

Meski tidak menegaskan siapa yang dipukul, menurutnya Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat sudah melakukan pertemuan dengan Kepala Sub Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat Bambang Nugraha. "Dari obrolan yang terjadi secara kekeluargaan, ternyata apa yang diberitakan itu tidak seseram apa yang diberitakan. Mereka sudah bersepakat tidak apa-apa," katanya.

Akhirnya, Bambang mengakui bahwa yang menjadi korban pemukulan dalam video itu adalah dirinya. Dia juga membenarkan bahwa pelaku dalam video tersebut adalah Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat.

"Memang pada waktu itu kondisinya dalam keadaan capek," katanya. Menurut dia, pemukulan itu terjadi pada 30 September malam.

Kejadian ini berawal dari robohnya pagar Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat oleh pendemo yang menolak pengesahan rancangan undang-undang. "Pagar runtuh. Kita benerin lagi, tanggal 30 demo lagi. Pagar rubuh lagi. Dan kita betulkan kembali," katanya.

Dalam peristiwa itu, menurut dia Taufik ingin perbaikan pagar agar segera diselesaikan. Namun, karena pihaknya tidak sanggup menyiapkan tenaga kerja yang banyak, protes dilakukan Taufik sehingga akhirnya terjadi pemukulan.

"Mungkin akibat konsentrasi, kecapean, lelah, Pak Ketua spontan (memukul). Akibatnya terjadi (pemukulan) hal diluar prediksi, spontanitas. Mungkin kelelahan, jadi beban," katanya.

Bambang mengakui, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Taufik pascaberedarnya video tersebut. "Semalam Pak Ketua (DPRD Provinsi Jawa Barat) sudah mengundang saya ke rumahnya. Saya datang, di situ memang cair suasananya," katanya.

Menurut dia, Taufik sudah mengajukan permintaan maaf atas pemukulan yang terjadi. "Khilaf, kita saling memaafkan. Tidak menjadi permasalahan lebih lanjut lagi. Kita ingin kerja sejalan, kerja harmonis," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: