Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Negosiasi Nuklir di Stockholm Menemui Jalan Buntu, Korut Kecam Kebijakan AS

Negosiasi Nuklir di Stockholm Menemui Jalan Buntu, Korut Kecam Kebijakan AS Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Utara menuntut Amerika Serikat agar menghentikan kebijakan yang bermusuhan kepada Pyongyang yang membuat berhentinya pembicaraan negosiasi nuklir terbaru antara kedua negara di Stockholm, Swedia, yang mereka sebut memuakkan. Korea Utara menjelaskan saat ini bola berada di AS, dan memperingatkan Washington jika Pyongyang hanya akan menunggu sampai akhir tahun bagi AS untuk mengubah arah kebijakannya.

 

Tanggapan tersebut disampaikan Pyongyang usai pembicaraan tingkat kerja antara utusan AS dan Korea Utara dibatalkan pada Sabtu. Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah menerima undangan Swedia untuk kembali untuk berdiskusi lebih lanjut dengan Pyongyang dalam dua pekan mendatang.

 

Tetapi, pihak dari Korea Utara menuturkan mereka tidak yakin AS akan dapat mempersiapkan rencana alternatif dalam waktu dua pekan.

 

"Kami tidak memiliki niat untuk mengadakan negosiasi yang memuakkan seperti... terjadi kali ini (di Swedia) sebelum AS mengambil langkah substansial untuk melakukan penarikan penuh kebijakan permusuhan terhadap DPRK," terang kantor berita Korea Utara, KCNA mengutip juru bicara untuk kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan. DPRK adalah nama resmi Korea Utara.

 

Baca Juga: China Mulai Pukul Mundur Amerika Serikat, Kok Bisa?

 

tcgb5db889lj98uimcgd_12544.jpg

 

Menteri Luar Negeri Swedia, Ann Linde menyebutkan jika pembicaraan itu konstruktif "selama mereka berlangsung."

 

"Maka saya pikir ada pandangan yang agak berbeda tentang apa yang harus dicapai pada satu pertemuan," katanya kepada penyiar publik Swedia SVT sebagaimana dilansir Reuters. Dia menambahkan bahwa Swedia siap membantu kedua negara jika mereka memutuskan untuk bertemu lagi.

 

“Jika itu dalam dua pekan atau dua bulan masih harus dilihat. Saya pikir mungkin untuk mencapai lebih banyak pembicaraan, tetapi itu sepenuhnya tergantung pada kedua belah pihak,”lanjutnya.

 

Hingga saat ini masih belum diketahui apakah Korea Utara akan kembali melakukan perundingan, namun para ahli mengatakan bahwa Pyongyang dapat memakai strateginya untuk bernegosiasi untuk mendapatkan konsesi sebagai keuntungan tambahan dari berpartisipasi dalam negosiasi.

 

Korea Utara mengatakan kembali batas waktu akhir tahun yang ditetapkan oleh pemimpin Kim Jong –un bagi AS untuk menunjukkan lebih banyak fleksibilitas dalam perundingan, yang gagal pada Februari saat pertemuan puncaknya dengan Presiden AS Donald Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: