Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Mandek, Rupiah Jadi Hilang Arah!

Sempat Mandek, Rupiah Jadi Hilang Arah! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah dibuka stagnan pada level Rp14.130 per dolar AS pada awal perdagangan spot, Senin (7/10/2019). Bak bingung menentukan arah jalan, rupiah akhinya kembali tersesat di zona merah. Terhitung hingga pukul 10.23 WIB, rupiah terdepresiasi 0,14% ke level Rp14.155 per dolar AS.

Selain terhadap dolar AS, rupiah juga mengalami koreksi di hadapan mata uang Benua Biru, yakni euro (-0,19%) dan poundsterling (-0,09%). Beruntungnya, rupiah masih terselamatkan dari koreksi terhadap dolar Australia dengan terapresiasi sebsar 0,15%. 

Baca Juga: Dolar AS Berdarah-Darah, Rupiah: Alhamdulillah!

Asal tahu saja, di awal pekan ini agaknya global lebih berpihak pada mata uang safe haven, dolar AS. Sebab, pelaku pasar lagi-lagi dihadapkan dengan ketidakapastian damai dagang antara AS dan China. Secara tegas, China menolak salah satu tuntutan utama yang diajukan oleh AS, yakni reformasi kebijakan industri. 

"Para pejabat China memberi sinyal bahwa mereka semakin enggan untuk menyetujui kesepakatan perdagangan luas yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump, menjelang negosiasi minggu ini yang telah meningkatkan harapan gencatan senjata," tulis Bloomberg yang dikutip WE Online, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Baca Juga: China Tolak Permintaan AS, Damai Dagang Hanya PHP?

Hal itu tentu membuat was-was pelaku pasar sehingga akhirnya memilih untuk bermain aman dengan berlindung di bawah naungan dolar AS. Akibatnya, dolar AS tampil perkasa di hampir semua mata uang dunia, seperti dolar Australia, poundsterling, dan dolar Kanada. 

Mayoritas mata uang Asia pun ikut menjadi bulan-bulanan dolar AS, di mana hanya yen dan dolar Taiwan yang dapat menyelamatkan diri dari tekanan dolar AS. Dengan kata lain, rupiah sudah dipastikan masuk ke dalam daftar mata uang Asia yang terkoreksi di hadapan dolar AS. 

Baca Juga: Putin: Dolar AS Bakal Hancur

Kendati begitu, performa rupiah tidak terlalu buruk jika dibandingkan dengan mata uang Asia pada umumnya. Sebab, kini rupiah menyandang status sebagai mata uang terbaik keempat di Asia setelah dolar Taiwan (-0,31%), yen (-0,23%), dan dolar Hongkong (-0,11%). Adapun rupiah kini terapresiasi di hadapan won (0,42%), ringgit (0,12%), dolar Singapura (0,06%), dan baht (0,06%).

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: