Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menilik Peran Alsintan dalam Mendukung Sektor Pertanian

Menilik Peran Alsintan dalam Mendukung Sektor Pertanian Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian terus berupaya untuk meningkatkan mutu sektor pertanian. Di era kepemimpinan Menteri Andi Amran Sulaiman, Kementerian Pertanian memiliki berbagai program salah satunya yaitu Program Pengembangan Pertanian Modern. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan menyejahterakan para petani.

Wujud nyata program ini yaitu adanya bantuan alat dan mesin pertanian atau akrab dengan sebutan bantuan alsintan. Alsintan ini digunakan untuk mengolah lahan pertanian sampai tahap panen dan pasca-panen. Dengan menggunakan alsintan ini, sistem pertanian di Indonesia mulai berubah dari tradisional menjadi modern. Bantuan alsintan ini merupakan langkah nyata Kementan yang peduli terhadap nasib para petani.

Baca Juga: Musim Kemarau, Kementan Salurkan Pompa Air dan Sumur Suntik

Dengan alsintan ini, para petani dapat memanfaatkan teknologi untuk mempersingkat waktu dan proses budidaya tanaman dan panen dengan serentak. Berdasarkan Pedoman Teknis Pengadaan dan Penyaluran Bantuan Alsintan Dirjen PSP Kementan 2018, jenis-jenis bantuan alsintan di antaranya traktor roda dua dan empat, pompa air, cultivator, alat tanam padi, excavator, hand sprayer, alat tanam jagung, dan alat panen padi.

Kementan mencatat bahwa selama tahun 2014 bantuan yang dikeluarkan senilai Rp520,18 miliar dengan volume sebanyak 12.501 unit. Pada tahun 2015 senilai Rp1,98 triliun dengan volume sebanyak 56.785 unit. Pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp2,96 triliun atau sebanyak 148.804 unit, kemudian pada tahun 2017 senilai Rp2,83 triliun dengan volume mencapai 84.381 unit, dan di tahun 2018 mencapai Rp3,4 triliun atau 126.942 unit.

Dengan penerapan alsintan ini, sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian dengan terpenuhinya kebutuhan pangan para penduduk yang makin bertambah populasinya.

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Kementan mengatakan bahwa dengan menggunakan alat mesin pertanian sudah meningkatkan produksi pangan salah satunya yaitu padi, seperti di area pengembangan pertanian modern di Desa Kalikebo Klaten, Jawa Tengah.

Pada area tersebut sudah menghasilkan 10 ton padi per hektare. Selain itu, di Kabupaten Subang dengan menggunakan bantuan alsintan ini rata-rata produktivitas padi mencapai 7,6 ton per hektare. Tidak hanya itu, bantuan alsintan ini dapat mengatasi permasalahan terbatasnya tenaga kerja di sektor pertanian serta meningkatkan pendapatan para petani.

Selama empat tahun terakhir ini, bantuan alsintan ini difokuskan untuk mendukung subsektor komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

Dengan adanya bantuan alsintan ini dapat terlihat bahwa nilai PDB sektor pertanian dan PDB pertanian per kapita selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan di setiap tahunnya mulai dari tahun 2014 sampai 2018. Berdasarkan data dari BPD untuk PDB sektor pertanian pada tahun 2014 sebesar Rp880 triliun dan melonjak naik pada tahun 2018 senilai Rp1.005 triliun.

Hal yang sama juga pada PDB pertanian per kapita pada tahun 2014 senilai Rp22,59 juta dan melonjak di tahun 2018 senilai Rp30,37 juta.

Banyaknya anggaran dan volume unit untuk mendukung bantuan alsintan ini merupakan bentuk kegigihan dan keseriusan Kementan untuk mendorong peningkatan jumlah produksi dan menyejahterakan petani.

Hal ini sejalan dengan visi yang ditegakkan oleh pemerintah pusat bahwa tujuan akhir dari pembangunan pertanian harus mampu menyejahterakan petani. Patut diapresiasi bagi Kementan dengan program yang memanfaatkan teknologi terkini dan tetap memiliki banyak manfaat bagi sektor pertanian di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: