Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kota Hong Kong Berantakan, Konglomerat Sumbang Rp1,78 Triliun untuk Pemulihan

Kota Hong Kong Berantakan, Konglomerat Sumbang Rp1,78 Triliun untuk Pemulihan Kredit Foto: Bloomberg/Justin Chin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu konglomerat Hong Kong, Li Ka-shing menyumbangkan sebagian dari hartanya untuk membuat kota tempat tinggalnya tersebut pulih usai protes berkepanjangan yang terjadi di sana.

Melansir dari Bloomberg (7/10/2019), miliarder yang menaruh kepedulian besar terhadap krisis politik di Hong Kong itu mendonasikannya melalui badan amal miliknya, Li Ka-shing Foundation. Ia mengeluarkan uang sebesar HK$1 miliar atau sekitar US$127 juta.

Sejumlah uang tersebut ditujukan untuk membantu perusahaan kecil dan menengah setempat yang sedang menghadapi tantangan ekonomi akibat krisis politik. Sebelumnya, badan amal tersebut juga memberikan donasi sebesar US$64 juta kepada sebuah universitas lokal.

Baca Juga: Buntut Demo Tak Berujung, Warga Hong Kong Berbondong-bondong Serbu Supermarket

Protes terhadap RUU ekstradisi yang terjadi di Hong Kong sejak Juni itu membuat Li khawatir terhadap masa depan negaranya. Terlebih lagi, aksi protes tersebut kini berubah menjadi gerakan anti-Beijing.

Ketika bentrokan semakin membabi buta, Li menyerukan agar tindakan kekerasan segera diakhiri. Bulan lalu, Li juga memohon pemerintah untuk menunjukkan belas kasihan kepada para pemuda di kota tersebut.

Baca Juga: Orang Terkaya Hong Kong Khawatir Jika Demo Berlanjut

Namun, badan penegak hukum tertinggi di China, Komisi Politik dan Hukum Pusat, justru mengecam dengan menuduh Li mendorong gerakan tersebut.

Li Ka-shing Foundation telah banyak menyumbangkan hartanya ke berbagai bidang. Pada Juni lalu, badan amal itu memberikan hibah tahunan sebesar 100 juta yuan (US$14 juta) untuk Universitas Shantou di China daratan. Donasi tersebut diberikan untuk membantu membayar uang sekolah siswa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: