Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengejutkan! Data Ini Ungkap Ada Ratusan Ribu Jiwa di Indonesia Alami Gangguan Jiwa

Mengejutkan! Data Ini Ungkap Ada Ratusan Ribu Jiwa di Indonesia Alami Gangguan Jiwa Kredit Foto: Foto/istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gangguan kejiwaan atau gangguan mental masih menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini. Karena menurut data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Riskesdas Kemenkes), pada 2018 sebanyak 282.654 rumah tangga atau 0,67 persen masyarakat di Indonesia mengalami Skizofrenia/Psikosis.

 

Indormasi menyebutkan, skizofrenia merupakan gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Sedangkan Psikosis merupakan kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi.

 

Riskesdas Kemenkes juga menuturkan prevalensi Gangguan Mental Emosional (GME) sebesar 9,8 persen dari total penduduk berusia lebih dari 15 tahun. Prevalensi ini menunjukkan peningkatan sekitar enam persen dibanding pada 2013.

 

Baca Juga: Idap Penyakit Kanker dan Alami Kebotakan, Ria Irawan Banjir Doa dari Warganet

 

Melambungnya angka tersebut mengakibatkan rendahnya kualitas serta produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini pun dibenarkan oleh Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PP PDSKJI), dr Agung Frijanto SpKJ. Itu makanya dia mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap gangguan kesehatan jiwa atau mental.

 

i0gvna6wtdvoo30a5261_21140.jpg

Ilustrasi. Foto: Istimewa

 

Ia menuturkan masalah gangguan jiwa wajib ditangani dengan baik, yaitu lewat tindakan preventif yang bisa dilakukan di pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas. Bisa juga ditangani dengan bantuan para ahli yang ditempatkan di wilayah yang gampang dijangkau oleh masyarakat umum.

 

“Puskesmas memiliki pelayanan penting, preventif dan primer untuk kesehatan jiwa. Tapi biasanya diletakkan di rumah sakit umum dan rumah sakit jiwa. Untuk psikolog klinis sudah mulai diterapkan di beberapa puskemas di Jakata,” tutur Agung di sela peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Jakarta, Senin (7/10/2019).

 

Selanjutnya Agung mengungkapkan jika pada era modern seperti saat ini, perhatian masyarakat akan kesehatan jiwa bisa ditingkatkan dengan menggunakan Aplikasi Sehat Jiwa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: