Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump ke China: Saya Lebih Suka Masalah Besar dan Itu Tujuan Kami!

Trump ke China: Saya Lebih Suka Masalah Besar dan Itu Tujuan Kami! Kredit Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Optimisme damai dagang antara AS dan China kian memudar setelah Washington memasukkan perusahaan-perusahaan China ke dalam daftar hitam. Demikian pula yang dikatakan oleh Presiden AS, Donald Trump, bahwa tidak mungkin untuk dapat mencapai kesepakatan dagang secara cepat dengan China. 

Melansir dari Reuters, Trump menegaskan bahwa ia tidak akan puas atas kesepakatakan yang akan dicapai dalam negosiasi pada Kamis (10/10/2019) mendatang. Apalagi, pihak China telah lebih dulu menyatakan penolakannya atas tuntutan AS perihal reformasi kebijakan industri dan subsidi pemerintah di Negeri Tirai Bambu itu.

Baca Juga: China Tolak Permintaan AS, Damai Dagang Hanya PHP?

"Kami pikir ada peluang kami bisa melakukan sesuatu yang sangat substansial...Saya lebih suka masalah besar dan saya pikir itulah tujuan kami," tegas Trump dikutip dari Reuters, Jakarta, Selasa (8/10/2019). 

Kemudian, Trump juga menunjukkan sikap skeptis ketika ditanya perihal kemungkinan kemajuan yang dicapai pada perundingan dengan China pekan ini. 

"Bisakah sesuatu terjadi? Saya kira, mungkin. Siapa tahu. Tapi, saya pikir itu tidak mungkin (ada kemajuan)," lanjut Trump. 

Baca Juga: Duh! Iran-Amerika Makin Tegang, Kini Trump Jadi Sasaran!

Tak sampai di situ, Trump pun kemudian menyinggung China atas kerusuhan yang terjadi di Hongkong. Menurutnya, China perlu menemukan resolusi yang manusiawi dan damai untuk protes politik yang sedang berlangsung di Hongkong karena hal itu berpotensi melukai negosiasi dagang yang sedang dijalankan.

"Jika sesuatu terjadi buruk, saya pikir itu akan menjadi hal yang sangat buruk untuk negosiasi. Saya pikir secara politis itu akan sangat sulit,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih.

Baca Juga: Perang Dagang, CEO Ini Klaim Perusahaannya Tak Terimbas

Sebagai catatan, beberapa pihak yang akan terlibat dalam negosiasi dagang di Washington pekan ini, yaitu Wakil Perdana Menteri China, Liu He; Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer; dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: