Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

FIFA Beri Ancaman, Wanita Kini Boleh Nonton Sepakbola Langsung di Stadion

FIFA Beri Ancaman, Wanita Kini Boleh Nonton Sepakbola Langsung di Stadion Kredit Foto: (Foto/BBC)
Warta Ekonomi, Teheran -

Para wanita yang ada di Iran telah diizinkan menonton sepakbola di stadion usai federasi sepak bola dunia (FIFA) mengancam akan menangguhkan Tim Nasional Pria Iran dari ajang turnamen FIFA. Iran sudah melarang wanita untuk menontotn sepak bola di stadion selama sekitar 40 tahun. Banyak ulama Iran berpendapat para perempuan mereka harus dilindungi dari atmosfer maskulin.

 

Federasi FIFA pada bulan lalu memerintahkan Iran untuk mengizinkan perempuan masuk ke stadion tanpa batasan.

Arahan itu muncul setelah seorang penggemar sepak bola yang dijuluki Gadis Biru meninggal setelah membakar dirinya sendiri karena takut dipenjara karena berpakaian seperti anak laki-laki untuk menonton pertandingan sepak bola di stadion.

 

Langkah tersebut direspons dengan cepat oleh para wanita dengan membeli tiket kualifikasi Piala Dunia 2022 Iran melawan Kamboja di Stadion Azadi Teheran, Iran. Periode penjualan pertama terjual habis dalam waktu kurang dari satu jam, dan kursi tambahan juga habis dalam waktu singkat, kata media pemerintah.

 

Baca Juga: Jurnalisnya Ditahan, Rusia Panggil Perwakilan Iran

 

o4f3x9j7h819hybqhxa6_14500.jpg

 

Pejabat kementerian olahraga menjelaskan stadion berkapasitas 100.000 yang namanya berarti Kebebasan siap menampung lebih banyak perempuan. Salah satu dari 3.500 wanita yang mendapatkan tiket adalah Raha Poorbakhsh, seorang jurnalis sepak bola.

 

"Saya masih tidak percaya ini akan terjadi karena setelah bertahun-tahun bekerja di bidang ini, selalu menonton sepak bola di televisi, sekarang saya dapat menonton langsung," katanya mengutip AFP, Rabu (9/10/2019).

 

Poorbakhsh menuturkan masih banyak para perempuan yang tidak mendapatkan tiket dan beberapa dari mereka berasal dari tempat yang jauh seperti Ahvaz di Iran selatan.

Nantinya para perempuan akan dipisahkan dari pria dan diawasi oleh 150 petugas polisi wanita, menurut kantor berita Fars.

 

Banyak orang di Teheran mengatakan mereka mendukung keputusan untuk mengizinkan wanita masuk ke stadion.

 

"Saya ingin ada kebebasan bagi perempuan, seperti laki-laki, untuk bebas dan bahkan duduk berdampingan tanpa batasan, seperti negara lain," kata seorang wanita yang hanya menyebut namanya Hasti.

 

Nader Fathi, yang melakukan bisnis pakaian, menuturkan kehadiran perempuan bisa meningkatkan suasana di stadion. Izin perempuan Iran bisa menonton di stadion bukan tanpa tragedi.

 

Sahar Khodayari meninggal bulan lalu setelah membakar dirinya di luar pengadilan karena takut dipenjara karena menghadiri pertandingan.

 

I dijuluki "gadis biru" karena warna-warna klub yang didukungnya, Esteghlal FC, dia dilaporkan ditahan tahun lalu ketika mencoba memasuki stadion dengan berpakaian seperti anak laki-laki. Kematiannya memicu kemarahan. Banyak warga Ira meminta FIFA untuk melarang Iran berkompetisi.

 

Juru bicara kehakiman Gholamhossein Esmaili pada saat itu menolak laporan bahwa dia telah diberitahu bahwa dia akan dipenjara selama enam bulan. Ia menyebut itu sebagai rumor dan desas-desus palsu. Ayah Khodayari menjelaskan kepada kantor berita Mehr bahwa dia tidak mengorbankan dirinya untuk alasan apa pun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: