Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Divonis 12,5 Tahun Penjara, Perampok Bank di Jerman Gelar Pidato 20 Jam

Divonis 12,5 Tahun Penjara, Perampok Bank di Jerman Gelar Pidato 20 Jam Kredit Foto: (Foto: PA)
Warta Ekonomi, Hamburg -

Seorang perampok bank yang berada di Jerman memberikan pernyataan penutupan yang panjang selama 20 jam di mana dia membual tentang kariernya di bidang kriminal, kecerdasannya yang tinggi dan kondisi kebugaran yang sangat baik. Senin kemarin, Michael Jauernik, 71 tahun, dijatuhi hukuman 12,5 tahun di balik jeruji besi, diikuti dengan penahanan preventif lebih lanjut untuk tiga aksi perampokan, di mana dia mencuri total €25.000 (sekira Rp338 juta), antara 2011 dan 2019.

 

Seperti hak hukum yang didapat, selama lima hari penjahat karier itu menyampaikan apa yang dia sebut sebagai ‘kata terakhir terpanjang sepanjang masa’ di pengadilan distrik di Hamburg. Laporan media lokal menyebut bahwa selama epilognya yang panjang, Jauernik, yang melakukan perampokan bank pertamanya pada 1970-an, tampaknya memberikan pembenaran atas serangannya terhadap lembaga-lembaga keuangan.

 

Beberapa contoh skandal perbankan terkenal belum lama ini di mana bankir investasi dituduh menipu jutaan warga Jerman, Jauernik membela tindakannya dan berkata: "Saya tidak merampok supermarket atau wanita tua."

 

Baca Juga: Dibajak Pria Suriah, Truk di Limburg Jerman Tabrak Puluhan Mobil

 

Memakai pakaian dan kacamata hitam gelap selama persidangan, Jauernik, yang dijuluki sebagai Richard Gier (gier dalam bahasa Jerman berarti keserakahan), menyombongkan citra dirinya yang dia anggap “sangat cerdas”.

 

vpfu3h5p1kjkibbxkdma_14118.jpg

 

"Saya lebih pintar dan pintar daripada pegawai kantor polisi kriminal mana pun, itu pasti," katanya sebagaimana dilansir Daily Mail. 

 

Dia menyebut jika polisi bisa menangkapnya hanya karena keberuntungan. Jauernik juga menyombongkan diri, mengatakan bahwa dia telah membuat dirinya bugar menjelang persidangan dengan tiga sesi sit-up sehari dan lari lima kilometer. Tetaoi, saat hari kelima pembacaan epilog yang panjang itu, hakim Birgit Woitas membuat langkah yang tidak biasa untuk memotongnya.

 

Melihat apa yang dia gambarkan sebagai pernyataan berulang dan 'penyimpangan yang berlebihan', sang hakim menyatakan menyesal tidak memotong pernyataan penutup itu. Hakim menuturkan jika Jauernik menunjukkan hanya sedikit penyesalan untuk orang lain dan tidak memiliki wawasan tentang tindakannya. Pada satu perampokan pada 2017, media setempat melaporkan, ia menembak seorang karyawan bank dan menyalahkannya karena tidak menyerahkan uang lebih cepat.

 

"Anda menderita gangguan kepribadian narsis, yang dipamerkan kepada semua orang yang mengikuti persidangan utama," kata hakim.

 

Guardian mengungkapkan, Jauernik terkenal di Jerman sebagai penjahat karier yang pertama kali mulai merampok bank pada 1970-an.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: