Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Jual Tak Terbendung, IHSG Berbalik 180 Derajat

Aksi Jual Tak Terbendung, IHSG Berbalik 180 Derajat Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbanding 180 derajat pada perdagangan hari ini. Jika kemarin Indeks berhasil menguat, di akhir sesi II hari ini IHSG anjlok 0.17% atau 10.44 poin ke level 6.029. 

 

“Keperkasaan Indeks sektor pertanian +1.67% dan pertambangan +0.92%  tidak mampu menahan aksi jual pada Saham-saham disektor konsumer -1.07% dan Aneka Industri -0.94% menjadi penekan IHSG sejak awal sesi perdagangan,” kata Head of Research, Reliance Sekuritas, lanjar, Nafi, di Jakarta, Rabu (9/10/2019). 

 

Baca Juga: IHSG Stop di Zona Merah, 5 Saham Berikut Paling Diobral

 

Dimana, saham INAF -4.72%, ICBP -3.23% dan UNVR -1.17%. Sedangkan saham tambang logam seperti ANTM (+6.45%) dan DKFT (+3.92%) naik signifikan setelah kabar dari pemberhentian aktifitas penambangan perusahaan biji nikel kadar tinggi terbesar di Filipina karena menipisnya sumber daya menjadi katalis positif. 

 

Adapun, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp33,37 Miliar.

 

Menurutnya, IHSG bergerak terkonsolidasi pada level Moving Average 5 hari dilevel 6033 dengan potensi terus menguji level tersebut sebagai konfirmasi pergerakan rebound menuju Fibonacci 61.8% di level 6.142. 

 

“Kami perkirakan IHSG akan bergerak menguat dengan support resistance 6020-6142. Saham-saham yang masih menarik diantaranya TPIA, HMSP, UNVR, BNGA, TOWR, TLKM, SRIL, ITMG, PTBA dan ADRO,” terangnya. 

 

Baca Juga: Bursa Asia Terguncang Hebat, Saham. . . . Justru Kokoh Bukan Main!

 

Sementara itu, bursa Asia mayoritas turun kecuali indeks CSI300 (+0.14%) yang bertahan pada zona hijau. Indeks Nikkei (-0.61%), TOPIX (-0.30%) dan HangSeng (-0.81%) turun cukup signifikan. Investor menilai kembali sejumlah tantangan potensial untuk menjalin pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia. Pembicaraan perdagangan tingkat tinggi AS-China dijadwalkan untuk dilanjutkan di Washington pada hari Kamis bahkan ketika hubungan telah memburuk antara kedua negara. 

 

“Pemerintahan Trump pada Selasa menampar larangan visa pada pejabat Cina terkait dengan penahanan massal Muslim di provinsi Xinjiang, setelah menempatkan sejumlah perusahaan teknologi China dalam daftar hitam sehari sebelumnya,” jelasnya. 

 

Adapun, bursa Eropa mayoritas menguat dengan indeks Eurostoxx (+0.54%), FTSE (+0.13%) dan DAX (+0.68%) naik cukup optimis seiring naiknya indeks berjangka di AS. Saham telekomunikasi dan barang-barang konsumsi memimpin penguatan. Hasil pertemuan suku bunga The Fed akan dirilis malam ini dan akan memberikan insight lebih lanjut tentang pemikiran para pembuat kebijakan menjelang kesepakatan kebijakan pada pertemuan berikutnya di akhir bulan. 

 

“Selanjutnya investor akan memperhatikan data stok persediaan minyak dengan ekspektasi menurun yang akan menjadi landasan penguatan harga minyak. Trade balance dari German dengan ekspektasi menurun dengan turunnya aktifitas export. Tingkat inflasi dan pengangguran di AS,” tandas Lanjar. 

 

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: