Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Arteria-Emil Salim, Anak Buah Prabowo Mau Ikut Campur?

Soal Arteria-Emil Salim, Anak Buah Prabowo Mau Ikut Campur? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota DPR Fraksi Gerindea Andre Rosiade menyatakan pihaknya akan mengajak Anggota DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan untuk bersilaturahmi kepada Emil Salim, pasca monen tak mengenakan di program Mata Majwa, Rabu (9/10) kemarin.

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa Arteria maupun Emil merupakan orang Minang. Karena itu, selalu Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang, ia akan  berusaha menjaga keduanya tetap berhubungan baik sebagai sesama anak Minang.

“Untuk itu insyaallah saya sebagai ketua harian DPP IKM Ikatan Keluarga Minang akan mencoba mengajak Arteria bersilaturahim dengan Prof Emil Salim. Intinya orang Minang ini artinya dunsanak atau bersaudara. Jadi boleh kita berbeda pandangan, berbeda pilihan tapi tentu kebersamaan kita dalam ranah dunsanak atau persaudaraan harus tetap kita jaga,” katanya kepada wartawan, Kamis (10/10/2019).

Baca Juga: Sebut Emil Salim Sesat, Anak Buah Bu Mega Banjir Kecaman

Baca Juga: Andre Sindir Kutu Loncat Penjilat Jokowi, Eh Balasan Ferdinand...

Lanjutnya, ia sendiri tak memungkiri sikap Arteria terhadap Emil saat berdebata di program Mata Najwa ikut mendapat sorotan, khususnya di sekitar keluarga dan orang-orang Minang. 

Bahkan, ia menyebut bahwa Emil sendiri merupakan tokoh Minang yang dikagumi dan dihormati sebagai senior atau nibik mamak.

“Memang di berbagai perdebatan grup WhatsApp Minang dan cuitan-cuitan orang Minang banyak yang kecewa sama Arteria yang mungkin sikapnya diangap kurang sopan kepada Prof Emil Salim. Saya memahami karakter Arteria yang selama ini memang kita tahu suka meledak-ledak tapi sebenarnya orangnya baik gitu kan,” tukasnya.

Sebelumnya, Arteria Dahlan mendapat sorotan usai sikapnya di acara Mata Najwa yang dinilai tak sopan.

Pada mulanya, Arteria bicara soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK yang dinilainya dipandang publik berlebihan. Padahal, menurut dia, banyak janji KPK yang tidak tercapai.

Pernyataan Arteria itu kemudian dibalas Emil dengan menyinggung soal ketua partai yang terjerat kasus di KPK. "Apa semua ketua partai masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK?" ujar Emil.

Tetapi menurut Arteria, penangkapan ketua partai itu sebagian kecil dari kerja KPK. Arteria menyoroti sejumlah hal mulai dari monitoring hingga pencegahan. Arteria bahkan 'menguliahi' profesor di almamaternya sendiri.

"Prof, gini loh, Prof dengan segala hormat saya sama profesor, profesor bacalah tugas fungsi kewenangan KPK, tidak hanya melakukan penindakan tapi bagaimana pencegahan," ucap Arteria.

"Bagaimana penindakannya, bagaimana juga supervisi, monitoring ini dan koordinasi ini tidak dikerjakan Prof, tolong jangan dibantah dulu Prof," ujar dia melanjutkan.

Arteria pun bicara soal alasan pembentukan dewan pengawas hingga sejumlah kasus korupsi yang menurut dia tak diangkat KPK, misalnya dana bencana, kasus KONI hingga kasus pasar Sawit. Emil Salim lantas mengatakan, ada kewajiban dalam UU KPK untuk menyampaikan laporan. Namun Arteria menepis hal tersebut.

"Mana Prof, saya di DPR, Prof. Tidak boleh begitu Prof, saya yang di DPR saya yang tahu, mana Prof? Sesat, ini namanya sesat," kata Arteria memotong pernyataan Emil dengan menunjuk-nunjuk Emil dengan posisi setengah berdiri.

Arteria dengan Emil Salim juga terus berdebat di segmen lain, misalnya soal demokrasi, pemilihan dan korupsi. Arteria pun menyinggung proses Emil menjadi Menteri Pertanian di era Soeharto, kali ini dengan suara keras. "Anda bisa jadi menteri karena proses politik di DPR, Pak jangan salah," ujar Arteri.

Bahkan, dalam beberapa perdebatan, Arteria masih terus menunjuk - nunjuk Emil, meskipun Emil sempat mengingatkan sikapnya. "Kasih contoh pak ke generasi muda kita, bernegara dengan baik, beradab dengan baik dan beretika dengan baik," kata Emil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: