Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WNI Dibawah Umur Jadi Korban Pengantin Pesanan ke China

WNI Dibawah Umur Jadi Korban Pengantin Pesanan ke China Kredit Foto: Foto/Shutter Stock.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para wanita yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pengantin pesanan ternyata merupakan anak di bawah umur, yang menjadikan kasus itu merupakan sebuah tindak kejahatan serius. Hal itu diungkapkan oleh wakil duta besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat China (RRC) Listyowati Kamis, (10/10/2019).

 

Menurut dia, sedikitnya ada tiga perempuan di bawah umur, masing-masing berusia 14,15, dan 16 tahun yang berhasil diselamatkan dari kasus pengantin pesanan di China.

 

Baca Juga: Duterte Dikenal Maniak Anti Narkoba, WNI Tertangkap Bawa Sabu di Filipina

 

0u40kn50pifvc4z8il6b_13703.jpg

 

Menurut Pejabat Protokol dan Konsuler KBRI Beijing, Ichsan Firdaus mengungkapjan jika Provinsi Henan dan Hebei menjadi dua wilayah di mana kasus pengantin pesanan banyak terjadi, terutama karena kedua wilayah itu memiliki populasi yang cukup besar.

 

"Di Cina itu ada dua (wilayah) yang kita catat, Provinsi Henan dan Hebei, karena memang jumlah populasinya banyak, jadi mereka mencari pengantin untuk menikah," terang Ichsan menjawab pertanyaan wartawan usai kegiatan diskusi penanggulangan kasus pengantin pesananan di Menteng, Jakarta Pusat.

 

Ia juga menuturkan bahwa pengantin pesananan dianggap sebagai bisnis yang menggiurkan bagi para pelakunya. Para pemesan di China dilaporkan membayar hingga Rp300-Rp400 juta untuk seorang pengantin dari Indonesia.

 

"Bisa dibayangkan bahwa mereka berusaha merekrut sebanyak mungkin (pengantin) tanpa memedulikan (pernikahan) akan berhasil atau tidak.

 

"Jika berhasil, ya syukur, tetapi jika tidak, kita yang kesulitan, karena mereka (para pelaku) kan lepas tangan," tambahnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: