Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanpa Tedeng Aling-Aling, Rupiah Bikin Dolar AS Pusing 7 Keliling!

Tanpa Tedeng Aling-Aling, Rupiah Bikin Dolar AS Pusing 7 Keliling! Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Moraine
Warta Ekonomi, Jakarta -

Negosiasi dagang antara AS dan China berlangsung dengan mulus pada Kamis (10/10/2019). Baik Presiden AS, Donald Trump, maupun Wakil Perdana Menteri China, Liu He, keduanya memberi isyarat positif bahwa perundingan berjalan dengan sangat baik dan semakin dekat pada kesepakatan.

"Kami melakukan negosiasi yang sangat, sangat baik dengan China," tegas Trump seperti dikutip dari Reuters, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Baca Juga: Mr. Trump, AS-China Berdamai? Why Not!

Optimisme damai dagang menjadi berkah tersendiri bagi aset-aset berbasis keuangan dari negara berkembang, khususnya mata uang Asia yang mayoritas menguat terhadap nilai tukar dolar AS, seperti dolar Singapura, won, yuan, dan rupiah

Benar saja, tanpa tedeng aling-aling, rupiah menjadi saah satu pemimpin mata uang Asia yang membuat dolar AS pusing tujuh keliling karena diberondong serangan sana-sani. Sejak pembukaan pasar spot Jumat (11/10/2019), rupiah sudah menunjukkan kekuatannya dengan apresiasi sebesar 0,18% ke level Rp14.120 per dolar AS.

Baca Juga: Dolar AS Terkapar, Rupiah Makin Cetar!

Kendati sedikit terkikis, hingga pukul 09.53 WIB, rupiah bertahan dengan apresiasi 0,08% ke level Rp14.140 per dolar AS. Rupiah juga terpantau menguat di hadapan poundsterling sebesar 0,07%. Namun, rupiah sedikit tertekan di hadapan dolar Australia dan euro dengan terdepresiasi masing-masing sebesar 0,07% dan 0,01%.

Baca Juga: Rupiah Menguat, The Fed Memang Sang Juru Selamat!

Sementara itu, meski sempat menjadi mata uang terbaik di Asia, posisi rupiah sedikit bergeser menjadi mata uang terbaik kedua di Asia setelah yuan (-0,05%). Dengan begitu, rupiah dapat dipastikan unggul terhadap mayoritas mata uang Benua Kuning lainnya, seperti baht (0,34%), yen (0,14%), dolar Hongkong (0,11%), ringgit (0,09%), dolar Taiwan (0,04%), dan dolar Singapura (0,01%).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: