Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan Perkebunan di Era Industri 4.0

Pembangunan Perkebunan di Era Industri 4.0 Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian dengan kontribusi terhadap PDB terbesar ketiga setelah sektor manufaktur dan perdagangan (BPS 2019), Indonesia sudah saatnya melakukan revolusi industri 4.0 pada sektor pertanian, khususnya subsektor perkebunan.

Begitu kata Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Kasdi Subagyono saat menyampaikan materi pada Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dengan tema 'Inovasi dan Teknologi Pengelolaan Tanah dan Air untuk Keberlanjutan Pertanian dan Kesehatan DAS' di Univeraitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Kamis (10/10/2019).

"Penerapan teknologi 4.0 di sektor pertanian akan mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian dengan lebih efisien dan efektif," ungkap dia.

Baca Juga: Genjot Ekspor, Kementan Dorong Investasi Perkebunan ke Industri Hilir

Kasdi menyampaikan, catatan gemilang Kementan selama 2014-2018, yaitu total nilai ekspor produk pertanian mencapai Rp1.957,5 tirliun dengan akumulasi tambahan mencapai Rp352,58 triliun. Akumulasi tersebut angka yang bagus, yakni mencapai 109,8% dari nilai ekspor 2013 yang hanya sebesar Rp320,9 triliun.

Adapun pada komposisi ekspor produk, pertanian Indonesia saat ini masih didominasi oleh komoditas perkebunan, yang mencapai 91,4% dari total nilai ekspor produk pertanian Indonesia. Dengan demikian, kinerja ekspor produk pertanian sangat ditentukan oleh kinerja produksi perkebunan saat ini.

Sektor pertanian juga perlu beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Pasalnya, pertanian tak mungkin bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi. Hal ini Kementan lakukan sebagai arahan Presiden Jokowi agar memanfaatkan teknologi 4.0 pada sektor-sektor strategis.

"Ada lima teknologi utama yang menopang implementasi industri 4.0, yaitu internet of things, artificial intelligence, human-machine interface, teknologi robotik, dan sensor, serta big data. Semuanya mentransformasi cara manusia berinteraksi hingga pada level yang paling mendasar, juga diarahkan untuk efisiensi dan daya saing industri, khususnya di subsektor perkebunan," tutur Kasdi.

Kasdi optimis melalui implementasi industri 4.0 di sektor pertanian, proses usaha tani akan menjadi semakin efisien, sehingga terjadi efisiensi, peningkatan produktivitas, dan daya saing.

Dalam mendukung revolusi industri 4.0, subsektor perkebunan yang akan datang sedang bereksperimen dengan model dan inovasi bisnis baru, yaitu pertanian presisi, pertanian vertikal, pertanian pintar (smart farming). Data besar, sensor dan drone, alat analisis, internet pertanian, dan otomatisasi alsintan adalah beberapa teknologi yang mendukung industri 4.0.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: