Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terlibat Skandal Gratifikasi, Pejabat KEPCO Mundur

Terlibat Skandal Gratifikasi, Pejabat KEPCO Mundur Kredit Foto: Reuters/Shamil Zhumatov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur perusahaan listrik Jepang, Kansai Electric Power Company (KEPCO), mengundurkan diri pada Rabu (09/10/2019) setelah mengaku menerima uang dan hadiah senilai US$3 juta dari pejabat Kota Takahama, tempat pembangkit nuklir milik perusahaan itu berada. 

Menurut Laporan NHK, uang dan hadiah diberikan mendiang Wakil Walikota Takahama, Eiji Moriyama, kepada 20 eksekutif dan sejumlah karyawan selama tujuh tahun sejak 2011. Hadiah yang diberikan termasuk voucher belanja dan koin emas.

Baca Juga: Di Jepang, Program Bank Sampah Pegadaian Sabet Penghargaan

"Saya dan Shigeki Iwane (Presiden KEPCO) memutuskan mengundurkan diri untuk mengklarifikasi tanggung jawab manajemen kami atas situasi tersebut," kata Direktur KEPCO, Makoto Yagi, kepada wartawan usai rapat dewan. Yagi mengatakan, pengunduran dirinya akan segera berlaku. Namun, Iwane akan tetap tinggal hingga penyelidikan independen atas skandal tersebut selesai akhir tahun ini.

Pemberian hadiah itu terungkap setelah otoritas pajak melakukan investigasi terhadap mendiang Eiji Moriyama. Menurut media setempat, petugas pajak mendapati Moriyama menerima komisi sebesar 300 juta yen dari perusahaan konstruksi lokal yang disewa untuk proyek-proyek di pabrik Takahama. Moriyama dilaporkan mengaku kepada otoritas pajak telah memberikan uang tunai dan hadiah kepada pejabat KEPCO sebagai tanda penghargaannya.

Yagi dan Iwane meminta maaf setelah skandal itu terungkap. Awalnya mereka menolak mengundurkan diri. Mereka berubah pikiran setelah banyak dikritik dan menyadari kerusakan yang terjadi. Kepercayaan publik terhadap KEPCO anjlok. Iwane meminta maaf lagi dan mengatakan akan menjalankan misi terakhir untuk mengungkapkan seluruh kebenaran skandal tersebut bersama komite penyelidikan independen yang akan mengeluarkan laporan pada Desember nanti.

Para eksekutif mengatakan, mereka berencana mengembalikan hadiah dan uang di saat yang tepat. "Kami takut hubungan kami dengan pemerintah setempat akan rusak jika hadiah dan uang ditolak,” ujar Iwane, seperti dikutip Channel News Asia.

Belum jelas apakah perusahaan listrik yang menjalankan pembangkit nuklir Takahama dengan empat reaktor di Prefektur Fukui pusat itu akan menghadapi sanksi atas insiden tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: