Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Faktor Usia Jadi Penghambat Menemukan Cinta Sejati? Begini Penjelasannya

Faktor Usia Jadi Penghambat Menemukan Cinta Sejati? Begini Penjelasannya Kredit Foto: Times of India
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama ribuan tahun, usia tetap menjadi faktor dominan dalam mendefinisikan cinta dan hubungan. Pria yang lebih tua dengan wanita yang lebih muda atau pria yang lebih muda dengan wanita yang lebih tua, keduanya berhasil menangkap perhatian masyarakat. Namun, haruskah usia pernah menjadi penghalang untuk menemukan cinta sejati?

Secara tradisional atau konvensional, seperti dilansir Times of India, wanita selalu dinasihati atau diberitahu untuk menemukan pria yang lebih tua, yang memiliki kemampuan untuk melindungi mereka secara fisik, emosional dan finansial.

Banyak wanita berpikir bahwa pria yang lebih tua lebih dewasa, bijaksana dan stabil secara finansial. Tetapi semua stereotip disingkirkan, ketika perbedaan usia antara pria dan wanita berlangsung lebih dari satu dekade. Tentu, ini akan menjadi pembicaraan banyak orang.

Baca Juga: Gisel Akui Sulit Jalin Hubungan dengan Kekasihnya Barunya karena Ini

Wanita yang lebih muda dinilai dan dianggap sebagai 'penggali emas' dan ambisius, sementara pria tampaknya menggambarkan faktor yang menarik. Brian Collisson dan Luciana Ponce De Leon (2018) meneliti alasan seputar reaksi negatif dan prasangka yang dihadapi pasangan, yang terlibat dalam hubungan kesenjangan usia.

Dalam hal perbedaan gender, penelitian ini menemukan bahwa hubungan antara ketimpangan relasional yang dirasakan dan prasangka lebih tinggi ketika pria dalam suatu hubungan lebih tua, daripada wanita.

Menariknya, hubungan yang melibatkan pria yang lebih muda dengan wanita yang lebih tua menarik perhatian dan komentar kritis yang serupa. Meskipun hubungan yang lebih tua-wanita/para pria dapat dilihat sebagai pelanggaran positif dalam hubungan pria-wanita yang diterima secara tradisional dan jalan menuju pemutusan stereotip. Tapi, bagaimanapun hal ini juga tidak dapat lepas dari penilaian masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: