Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdana Melantai di Bursa, Saham IRRA Dilahap Habis Investor

Perdana Melantai di Bursa, Saham IRRA Dilahap Habis Investor Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru perdana bergabung ke pasar modal Indonesia saham PT Itama RanorayaTbk (IRRA) langsung menjadi incaran investor. Harga saham perusahaan distributor alat kesehatan ini melesat 49,73 persen atau 186 poin ke posisi Rp560 per saham dari harga penawaran Rp374 per saham.  

 

Kenaikan harga saham emiten ke 41 di 2019 ini yang langsung menyentuh titik atas autorejection tersebut ditopang oleh frekuensi transaksi sebanyak 44 kali dengan volume transaksi sebanyak 23.616 lot, sehingga nilai transaksi IRRA di awal perdagangan perdana tercatat sebesar Rp1,32 miliar.

 

“Pada pelaksanaan penawaran umum, saham IRRA mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 34,96 kali dari pooling. Harga saham IRRA ditawarkan Rp374 per lembar," uajra Direktur Utama Itama Ranoraya, Teten Setiawan, di Jakarta, Selasa (15/9/2019).

 

Baca Juga: Bakal Listing Pekan Depan, Saham Itama Ranoraya Ditetapkan sebagai Efek Syariah

 

Pada pelaksanaan IPO ini, IRRA melepas saham ke publik sebanyak 400 juta lembar atau sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga pada aksi korporasi ini Perseroan berhasil meraup dana dari pasar modal mencapai Rp149,6 miliar. Manajemen IRRA menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

Menurutnya dana hasil IPO sebesar 60 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan pusat dan jejaring pemasaran secara bertahap di beberapa kota di Indonesia selama periode 2019-2020. Sedangkan, sebesar 40 persen untuk memperkuat modal kerja Perseroan. 

 

Baca Juga: Perusahaan Distributor Alat Kesehatan Patok Saham Seharga Rp . . .

 

Diarapkan, pembukaan kantor cabang di beberapa kota di Indonesia dapat terealisasi secara bertahap jika hal ini dinilai menguntungkan daripada menunjuk sub-distributor, mengingat potensi pasar produk perusahaan saat ini di berbagai wilayah masih cukup luas. 

 

“Pada tahun 2020 kami mulai mengembangkan sistem jejaring teknologi informasi dan aplikasi pusat0cabang serta pendirian kantor perwakilan di Bandung, Medan, Surabaya dan Makasar. Kantor cabang ini diharapkan akan menjadi kantor cabang utama,” pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: