Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Salesforce: Kapitalisme di Amerika Mengerikan. . .

Bos Salesforce: Kapitalisme di Amerika Mengerikan. . . Kredit Foto: INC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kapitalisme di Amerika Serikat (AS) menuai kritikan dari pendiri perusahaan perangkat lunak Salesforce, Marc Benioff. Menurutnya, kapitalisme itu telah menciptakan ketidaksetaraan yang mengerikan di AS.

Melansir dari CNBC (15/10/2019), Benioff mengatakan melalui tulisannya, "Saya akui, kapitalisme baik bagi saya. Tetapi kapitalisme seperti yang telah dipraktikkan dalam beberapa dekade terakhir telah dikuasai obsesi para pemegang saham untuk memaksimalkan keuntungan. Hal itu juga telah menyebabkan ketidaksetaraan yang mengerikan.”

Tulisan itu menyerukan tentang kapitalisme baru yang antara lain akan mencakup pajak yang lebih tinggi pada orang terkaya di Amerika, termasuk dirinya. Benioff sendiri memiiliki nilai kekayaan US$6,3 miliar sebagai hasil dari kesuksesan perusahaannya.

Baca Juga: Lagi, Bos Salesforce Habiskan Rp500 Miliar untuk Donasi

Menurut dia, kenaikan pajak secara nasional pada individu berpenghasilan tinggi seperti dirinya membantu menghasilkan triliunan dolar yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pendidikan. Tak hanya itu, dana tersebut juga dapat bermanfaat untuk perawatan kesehatan dan memerangi perubahan iklim.

Benioff juga meminta para pemimpin perusahaan untuk lebih memperhatikan dampak keseluruhannya pada masyarakat.

Baca Juga: CEO Salesforce: AI Adalah Hak Asasi Manusia yang Baru

"Pertama, para pemimpin bisnis perlu merangkul visi yang lebih luas tentang tanggung jawab mereka dengan melihat melampaui pengembalian pemegang saham dan juga mengukur pengembalian pemangku kepentingan mereka," kata Benioff.

Dia juga berpendapat bahwa hal ini akan mengharuskan mereka fokus tidak hanya pada pemegang saham mereka, tetapi juga pada semua pemangku kepentingan mereka, seperti karyawan mereka, pelanggan, masyarakat dan planet ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: