Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepercayaan Diri Perusahaan Ini Melejit Setelah Masuk Bursa

Kepercayaan Diri Perusahaan Ini Melejit Setelah Masuk Bursa Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) percaya diri bila laba bersih akan mencapai sebesar Rp46 miliar pada tahun 2020. Artinya, laba bersih perseroan meningkat 43,75 persen dari target di 2019 sebesar Rp32 miliar.

 

Direktur IRRA, Heru Firdausi Syarif mengatakan, laba bersihtersebut akan ditopang oleh penjualan alat kesehatan ke institusi pemerintah dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang sebesar Rp 300 miliar.

 

"Tahun depan laba bersih bisa mencapai Rp46 miliar dengan nilai penjualan sebesar Rp422 miliar," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

 

Baca Juga: Dinilai Murah, IPO Itama Ranoraya Oversubscribed Hingga 34 Kali

 

Ia membeberkan jika, target laba bersih tahun ini akan tercapai, lantaran penjualan ke institusi pemerintah yang sempat tertunda mulai berangsur membaik sejak Agustus 2019. "Pada awal tahun ini penjualan alat kesehatan ke institusi pemerintah mengalami penundaan, karena adanya pelaksanaan pemilihan umum presiden," imbuhnya.

 

Lebih jauh, dia mengungkapkan, pada tahun depan tingkat penjualan dan perolehan laba bersih IRRA bakal bertumbuh positif, lantaran didukung oleh dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang mencapai Rp149,6 miliar.

 

"Sebesar 60 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan jaringan kantor cabang," tandasnya. 

 

Baca Juga: Perdana Melantai di Bursa, Saham IRRA Dilahap Habis Investor

 

Selama ini, pasar alat kesehatan IRRA meliputi institusi pemerintah, seperti Kementerian Kesehatan, rumah sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta PMI. Perseroan mendistribusikan beberapa perangkat medis, seperti Oneject Auto Disable Syringe (ADS), Abbott Diagnostic, TerumoBCT dan Ortho Clinical Diagnistic.

 

"Oneject Indonesia telah melakukan ground breaking pembangunan pabrik kedua di Cikarang, untuk mengejar produksi 1,2 miliar safety needle (jarum suntik dengan pengaman) per tahun," tandasnya. (Romys)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: