Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habis Cicil Utang, Saham Perusahaan Bakrie Ditutup dengan Manis

Habis Cicil Utang, Saham Perusahaan Bakrie Ditutup dengan Manis Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali melakukan pembayaran atas utang perseroan. Untuk kali ini, perseroan membayar utang sebesar US$31,8 juta melalui agen fasilitas pada tanggal 15 Oktober 2019. 

 

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BUMI, Dileep Srivastava menuturkan jika pembayaran tersebut meliputi pinjaman pokok sebesar US$23,2 juta dan bunga sebesar US$8,6 juta untuk Tranche A.

 

“Dengan dilakukannya pembayaran triwulanan ke-tujuh hari ini, Perseroan saat ini telah membayar keseluruhan sebesar US$302,2 juta secara tunai (cash),” ucap Dileep, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa (15/9/2019).

 

Baca Juga: Kuartal IV 2019, Bumi Resources Siap Uji Coba Produksi Tambang Emas di Palu 

 

Bila dirincikan, utang yang telah dibayarkan salah satu perusahaan yang ada di dalam Bakrie Group terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$191,2 juta dan bunga sebesar US$111,0 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).

 

“Pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada 8 Januari 2020. Kupon PIK dari tanggal 11 April 2018 hingga 15 Oktober 2019 atas Tranche B dan C juga sudah mulai dikapitalisasi,” pungkasnya. 

 

Bersamaan dengan pembayran utang, ternyata pada perdagangan hari ini, saham BUMI menanjak 1 poin atau 1,22 persen ke posisi Rp83 per saham dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp82 per saham.  

 

Baca Juga: Perusahaan Bakrie Tukar Lagi Utang Jadi Saham

 

Sebagai informasi, Bumi Resources menawarkan beberapa skema restrukturisasi utang milik perseroan menjadi menjadi saham, penerbitan obligasi wajib konversi dan juga mengganti sebagian utang dengan fasilitas baru.

 

Dimana, fasilitas baru tersebut dibagi menjadi tiga, yakni Tranche A senilai US$ 600 juta, Tranche B senilai US$ 600 juta, dan Tranche C senilai US$ 406 juta. Fasilitas baru ini berjangka waktu lima tahun. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: