Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mitra Rajawali Banjaran Kembangkan Hyperbaric Chamber Oxygen Therapy (HBOT)

Mitra Rajawali Banjaran Kembangkan Hyperbaric Chamber Oxygen Therapy (HBOT) Kredit Foto: PT Rajawali Nusantara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai upaya pengembangan portofolio bisnis serta dalam rangka berkontribusi mewujudkan kemandirian industri alat kesehatan (alkes) nasional, salah satu anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) yang bergerak dalam bidang manufaktur alkes, PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB), melakukan pengembangan dan produksi Hyperbaric Chamber Oxygen Therapy (HBOT). Masuknya MRB dalam pengembangan HBOT merupakan upaya untuk terus melakukan inovasi dan terobosan guna meningkatkan daya saing di tengah kompetisi industri alkes nasional maupun global.

Baca Juga: Sistem E-Katalog dan E-Purchasing Efisienkan Pengadaan Obat dan Alkes

Menurut Direktur MRB Agus Suryanto, selain untuk meningkatkan kapasitas bisnis perusahaan, tujuan produksi HBOT ini adalah guna mendukung program pemerintah tentang percepatan industri farmasi dan alat kesehatan seperti yang tertuang dalam Instruksi Presiden No.6 Tahun 2016.

"Berdasarkan data Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab), 92 persen suplai alat kesehatan di Indonesia masih mengandalkan produk impor sehingga diharapkan produksi HBOT ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan produksi alat kesehatan dalam negeri,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Lebih lanjut, Agus mengatakan, produksi HBOT sendiri secara resmi telah dimulai sejak Jumat, 4 Oktober 2019 di pabrik MRB yang berlokasi di Banjaran, Bandung. HBOT merupakan terapi sistemik dalam dunia kedokteran konvensional. Dilakukan dengan metode menghirup oksigen murni melalui masker, hood, atau endotracheal tube di dalam ruangan bertekanan (hyperbaric chamber atau caisson) yang bertekanan lebih dari 1 atmosfer.

Manfaat terapi HBOT di antaranya adalah membantu penyembuhan penyakit komplikasi Diabetes Melitus, gangguan ginjal, jantung, lever, serta terapi kecantikan dan kebugaran.

Agus menambahkan, kegiatan produksi HBOT disupervisi langsung oleh Laksamana Pertama (Purn. TNI AL) Prof. DR. M. Guritno S. dr. SMHS. DEA yang merupakan ahli HBOT, profesor of Sub-Aquatic and Hyperbaric Medicine Académie Nationale de Médecine, Paris, France. Beberapa tipe produk HBOT yang akan diproduksi PT MRB adalah HYPE 6002, HYPE 8002, HYPE 8004, HYPE 10002, dan HYPE ANIMAL CHAMBER. Masing-masing tipe memliki spesifikasi yang berbeda tergantung ukuran yang dibutuhkan oleh pelanggan dan menyesuaikan ketersediaan ruangan.

"Kegiatan produksi HBOT bekerja sama dengan PT Mitra Multi Teknomedika, sementara pendistribusiannya memanfaatkan jaringan distribusi RNI Group melalui PT Rajawali Nusindo yang outlet-nya tersebar di seluruh provinsi di Indonesia serta telah berpengalaman dalam bidang distribusi dan perdagangan produk farmasi dan alkes,” ujarnya.

HBOT diharapkan dapat menjadi pemacu semangat manajemen dan karyawan untuk sama-sama bergotong-royong membangun MRB menjadi perusahaan yang naik kelas serta berkontribusi dalam kemandirian alkes nasional.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: