Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri PPN: Pindah Ibu Kota Bukan Hal Aneh

Menteri PPN: Pindah Ibu Kota Bukan Hal Aneh Kredit Foto: Bappenas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan, bukan hal aneh jika sebuah negara memindahkan ibu kotanya. Sejumlah negara pernah melakukannya dengan berbagai alasan. Tak peduli negara berkembang atau negara maju.

"Perpindahan ibu kota bukan hal yang aneh. Bahkan hari-hari ini kami mencatat dua negara sedang dalam proses memindahkan pusat pemerintahannya. Pertama Mesir, dari Kairo ke suatu tempat yang tak terlalu jauh dari Kairo. Kemudian Korea Selatan, dari Seoul ke Sejong," kata Bambang dalam sebuah seminar di Jakarta, Senin (14/10/2019).

Bambang juga menyebutkan, bukan hal yang aneh apabila ibu kota bukanlah kota yang besar dan segala-galanya.

Baca Juga: Privatisasi Aset, Opsi Lain Danai Ibu Kota Baru

Berikut sejumlah negara yang pernah memindahkan pusat pemerintahannya. Dari Kazakhstan hingga Australia.

Kazakhstan

Negara di Eropa Timur ini sukses memindahkan ibukotanya pada 1997. Dari Almaty ke Astana, kini bernama Nur Sultan. Pemerintah Kazakhstan beralasan, Almaty sudah padat penduduk. Letaknya juga di tengah pegunungan sehingga menyulitkan kota untuk tumbuh dan berkembang. Ibukota baru dinilai lebih strategis.

Pakistan

Dulu ibulota Pakistan adalah Karachi. Islamabad kemudian menjadi ibukota pada 1967. Kota ini dianggap mudah dijangkau dari kota mana pun di negara itu. Sehingga semua warga negara dapat mengakses ibukota dengan mudah untuk urusaan administrasi.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: