Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Urine Berbusa? Hati-hati Gejala Ginjal Kronis

Urine Berbusa? Hati-hati Gejala Ginjal Kronis Kredit Foto: (Foto: Shutterstock)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) di Indonesia terbilang cukup banyak. Ada sekitar 3,8 persen penduduk Indonesia atau 10 juta jiwa didiagnosis mengidap PGK. Tetapi banyak masyarakat yang belum mengetahui gejala awal penyakit ginjal kronis, padahal penyakit ini bisa dideteksi dini dengan memperhatikan urine yang dihasilkan oleh seseorang.

 

Apabila diperhatikan, urine merupakan indikator seseorang mengalami PGK. Urine yang berwarna keruh dan berbusa menandakan seseorang mengalami PGK. Walau demikian diagnosa tersebut harus melewati serangkaian tes laboratorium untuk memastikan penyebabnya.

 

Baca Juga: Konsumsi Makanan Bervitamin Ini Mampu Cegah Kanker Kulit

 

orpmvv8y3m4qzqltdant_13835.jpg

 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH, pun membenarkan hal tersebut. Menurutnya warna keruh dan berbusa pada air seni seseorang disebabkan adanya penumpukan protein. Tapi tidak semua warna keruh pada air seni disebabkan oleh protein.

 

“Protein di urine terlihat keruh dan berbusa. Itu memungkinkan seseorang mengalami PGK. Tapi harus diperiksa di laboratorium untuk lebih memastikannya. Bukan kalau berbusa sudah pasti itu protein, belum tentu,” terang dr. Tunggul, kepada Okezone, Kamis, 17 Oktober 2019.

 

Dr. Tunggul menyarankan seseorang untuk melakukan tes albumin (protein yang terkandung dalam darah) untuk mendapatkan hasil yang lebih detail dan akurat. Hanya saja biaya yang diperlukan untuk melakukan cek albumin lebih mahal ketimbang dengan pemeriksaan protein biasa.

 

Dokter Tunggul memberikan cara untuk menilai urine seseorang yang keruh dan berbusa. Menurutnya tes tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan. Seseorang harus memeriksanya secara seksama dengan memperhatikan perubahan urine yang dikeluarkan setelah didiamkan beberapa saat.

 

“Berbusa di sini maksudnya bukan baru buang air kecil di lihat ada busanya. Kalau seperti itu jelas pasti semua urine akan berbusa karena terpercik. Yang dimaksud berbusa itu kalau sudah dibiarkan untuk beberapa saat tetapi tetap berbuih menyerupai foam,” tuntasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: