Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesawat Milik Militer AS Mendarat Darurat, Alami Kerusakan karena Burung

Pesawat Milik Militer AS Mendarat Darurat, Alami Kerusakan karena Burung Kredit Foto: Foto/US Air Force/Staff Sgt. Jacob Skovo
Warta Ekonomi, Washington -

Pesawat yang disebut dengan kiamat milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang dirancang untuk digunakan sebagai pusat komando dalam perang nuklir rusak karena seekor burung tersedot ke dalam mesin pesawat. Kejadian terjadi saat penerbangan uji coba itu menyebabkan kerusakan senilai lebih dari USD2 juta (Rp28 miliar).

 

Pesawat berkode E-6B Mercury mendarat usai spesies burung tak dikenal tersedot ke dalam salah satu dari empat mesinnya selama penerbangan uji coba di Naval Air Station Patuxent River di Maryland awal bulan ini. 

 

Pesawat tersebut melakukan pendaratan touch-and-go ketika kecelakaan kategori "Kelas A" terjadi. Walau hanya merusakkan satu dari empat mesin, insiden itu mengharuskan penggantian seluruh mesin. Burung itu adalah satu-satunya korban.

 

Baca Juga: Rusia Mau Bawa Robot ke Bulan, Media Amerika Serikat Malah Remehkan

 

Pesawat ini disebut dengan pesawat "doomsday" atau "kiamat" karena dirancang untuk berfungsi sebagai pos komando dan kontrol jika terjadi perang nuklir. Pesawat ini menghubungkan triad nuklir AS kapal selam, pesawat pengebom Angkatan Udara, dan rudal balistik antarbenua (ICBM) dengan presiden dan kepala Pentagon. 

 

Seperti diwartakan Russia Today, Jumat (18/10/2019), pesawat yang rusak itu telah diperbaiki dan sudah kembali ke layanan Angkatan Udara. 

 

Pesawat E-6B Mercury ini adalah pesawat serupa kedua yang mengalami kerusakan mahal tahun ini. Diketaui sebelumnya, pesawat serupa senilai USD141 juta itu rusak ketika sedang ditarik keluar dari hanggar di Tinker Air Force Base (Pangkalan Angkatan Udara Tinker) di Oklahoma pada bulan Februari.

 

Penyelidikan terhadap serangan burung sedang berlangsung. Insiden semacam ini sepele tapi menjengkelkan, karena pesawat berbahaya bisa rusak hanya "sabotase" seekor burung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: