Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rasio Elektrifikasi Capai 97%, Industri Makro dan Mikro Sulawesi Tenggara Ikut Terdorong

Rasio Elektrifikasi Capai 97%, Industri Makro dan Mikro Sulawesi Tenggara Ikut Terdorong Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan bahwa sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan dan Sulawesi Tenggara telah terinterkoneksi. Hal itu ditandai dengan tersambungnya ruas transmisi antara Malili dan Lasusua pada bulan lalu. Diketahui, daya yang dapat dievakuasi dari sistem Sulsel ke Sultra sebesar 400 MW mampu membuka peluang investasi bisnis dari pelanggan Industri di Provinsi Sulawesi Tenggara.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselbar, Ismail Deu, menjelaskan bahwa saat ini PLN siap melayani kebutuhan listrik investor di Sulawesi Tenggara.

"Kami siap melayani investor kapan pun, di mana pun, dan berapa pun dayanya. Interkoneksi ini memberi peluang kepada investor untuk berinvestasi tanpa khawatir akan pasokan energi listrik. Sistem kami pun semakin andal karena adanya penurunan beban,” jelas Ismail dalam keterangan yang diperoleh, Jumat (18/10/2019).

Baca Juga: PLN: Selesainya Tol Listrik Sulawesi Tahap 1 Bakal Diikuti Pertumbuhan Investasi

Salah satu pelanggan industri makro PLN, yaitu PT Ceria Nugraha Indotama, perusahaan tambang yang memiliki smelter nikel telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) layanan khusus Premium Platinum bersama PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) dengan daya 350 MVA (1/10).

Selain sektor Industri Makro, PLN juga menyasar pelanggan Industri Mikro di Sulawesi Tenggara. Salah satunya konversi energi dari genset ke listrik daya 197 kVA oleh pengusaha penggilingan padi di Kabupaten Konawe. Dengan konversi tersebut, pelanggan dapat menghemat biaya produksi sebesar 30%-50% setelah beralih menggunakan listrik.

Adapun Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Tenggara sudah mencapai 97,12% serta proyeksi pertumbuhan pelanggan besar di Sulawesi Tenggara pada tahun 2025 adalah sebesar 710 MW. Sampai dengan saat ini, di Provinsi Sulawesi Tenggara sudah ada empat pelanggan industri yang sudah menandatangani SPJBTL dengan keseluruhan total daya sebesar 634 MVA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: