Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembantaian Massal Kuda Balap, Pihak Berwajib Australia Lakukan Penyelidikan

Pembantaian Massal Kuda Balap, Pihak Berwajib Australia Lakukan Penyelidikan Kredit Foto: (Foto: ABC Australia/BBC)
Warta Ekonomi, Queensland -

Pihak berwajib Australia memulai penyelidikan terhadap dugaan kekejaman terhadap hewan usai sebuah laporan TV mengungkap dugaan pembantaian massal kuda Balap. Rekaman kuda yang diduga dianiaya di sebuah rumah pemotongan hewan di Queensland menimbulkan kemarahan dari masyarakat usai ditayangkan di stasiun televisi ABC Australia dengan program “7.30”.

 

Pembantaian kuda pacu merupakan tindakan legal di Australia, namun aturan industri di beberapa negara bagian mewajibkan kuda untuk "dirancang ulang". Balapan kuda adalah industri yang populer dan menguntungkan di Australia.

 

Baca Juga: Tersesat 3 Hari di Hutan, Wanita Asal Australia Selamat karena Alat Ini

 

Pejabat pemerintah Australia menyebut pembantaian massal itu sebagai hal yang menjijikkan. Pihak berwajib di Queensland melansir BBC, Jumat (18/10/2019) mengirim penyidiknya ke salah satu tempat penjagalan. Laporan itu menuduh 300 kuda pacuan tewas di sana selama 22 hari.

 

Menurut laporan ABC juga menyiarkan rekaman yang diambil secara sembunyi yang memperlihatkan kuda dipukuli dan diperlakukan dengan tidak baik. Beberapa daging dari hewan yang disembelih diekspor untuk konsumsi di negara-negara di Asia dan Eropa.

 

Menteri Balap New South Wales Kevin Anderson menjelaskan rekaman itu membuat mereka yang terlibat dalam olahraga "sakit perut". Racing Australia, badan industri nasional, menambahkan pengungkapan itu bisa menjadi pada penuntutan.

 

Namun, badan nasional itu mengatakan tidak memiliki kemampuan untuk melacak kuda pacu setelah mereka pensiun dari kompetisi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: