Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

8 Kali Masuk BUI dan Jadi Kriminalis Paling Sadis, Pria Ini Sukses Ajak 200 Mantan Napi Kelola Usaha

8 Kali Masuk BUI dan Jadi Kriminalis Paling Sadis, Pria Ini Sukses Ajak 200 Mantan Napi Kelola Usaha Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Stigma sebagai mantan narapidana kadang dinilai sebelah mata. Tak jarang, orang terus mengingat apa kesalahannya tanpa ingat sedikit kebaikannya.

Namun, pandangan tersebut dapat dibantahkan Asep Djuheri (46) atau yang lebih dikenal dengan sapaan Heri Coet, mantan narapidana yang sudah delapan kali bolak balik delapan kali masuk bui.

Residivis dengan kasus pencurian bermotor itu, dapat mengubah apa yang dipikirkan negatif oleh sejumlah orang tentang mantan para pelaku kejahatan.

Baca Juga: Goks! Cuma Modal Sapu Lidi, Gerombolan Napi Bisa Minggat dari Lapas!

"Saya sudah berjanji terkahir saya di penjara, untuk tidak kembali ke dunia kriminal. Dan saya berjanji untuk merangkul para mantan napi," kata Heri, saat ditemui di Bandung, Selasa (15/10/2019).

Diawali niat dan bermodalkan dengkul, Heri mencoba berbagai usaha selepasnya dari penjara. Hasilnya dimiliki sebuah cafe dan juga distro, di mana seluruh pegawainnya merupakan mantan napi.

Bahkan saat ini miliki sebuah yayasanbyang bernamakan Yayasan Anugrah Insan Residivis. Ratusan ex napi pun telah tergabung dalam yayasan tersebut.

Baca Juga: Ini Faktor Penting Penentu Kesuksesan Bisnis Online Anda

"Ada 200 kurang lebih ex napi yang bergabung," ucapnya.

Yayasan yang bangun Heri tersebut bergerak dalam beberapa bidang, di antaranya pembinaan, uji keterampilan, budaya, olahraga, penyaluran kerja, dan bantuan penyetaraan pendidikan serta bantuan bagi anak yang berkonflik hukum.

Dibentuknya yayasan tersebut sebagai wadah bagi para ex napi yang merasa takut dikucilkan selepasnya menjalani massa hukuman. Dan Heri pun tidak pernah ingkar soal janjinya itu.

Sebagai seorang pelaku juga, ia merasa kerap di kucilkan, ditakuti, di jauhi oleh orang terdekat termasuk keluarga. Dengan adanya yayasan ini setidaknya menjadi wadah mereka yang berasa senasib dengan Heri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: