Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramah Lingkungan, Kementan Terus Dorong Penggunaan Pestisida Nabati

Ramah Lingkungan, Kementan Terus Dorong Penggunaan Pestisida Nabati Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong petani menggunakan pestisida nabati guna mewujudkan pembangunan pertanian yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan ketertarikan masyarakat mengunakan produk-produk atau sarana pertanian yang bebas dari residu pestisida kimiawi semakin bertambah.

Kepala Sub Direktorat dan Kelembagaan Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT), Direktorat Jenderal Tanaman Kementan, Batara Siagiaan mengatakan, penggunaan pestisida nabati diyakini menjadi primadona baru yang akan semakin banyak diminati pemanfaatannya oleh petani. Sebab biaya produksi pertanian lebih rendah saat menggunakan pesnab ketimbang pestisida sintetis.

"Pestisida nabati dapat dibuat secara mandiri menggunakan bahan-bahan alami yang ada di sekitar lingkungan rumah, persawahan, dan kebun warga. Hal tersebut membuat biaya produksi menjadi sangat minim bila dibandingkan biaya membeli pestisida sintetis," kata Batara di Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Baca Juga: Lagi, Karantina Surabaya Kementan Musnahkan 59 Paket Tanpa Dokumen di Kediri

Ia menegaskan, pemanfaatan pestisida nabati harus didorong sebagai bagian dari upaya mengurangi resistensi produk yang berlebihan atas residu kimia sintetis. Standar dan proses produksi atas pestisida nabati harus dibangun dengan tetap fokus pada efektivitas produk pestisida nabati dalam menangani OPT.

"Hal ini sekaligus meningkatkan efisiensi melalui pemanfaatan bahan di lingkungan," tegas alumnus IPB tersebut.

Terpisah, Koordinator Satuan Pelayanan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Wilayah IV Bandung, Wargiman menyatakan, sosialisasi pemanfaatan dan penggunaan pestisida nabati kepada petani-petani terus dilakukan oleh para petugas pengendali OPT (POPT) di lapangan.

"Harapan kami akan semakin banyak petani yang beralih menggunakan pestisida nabati daripada pestisida sintetis. Dengan demikian prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT) yang lebih ramah lingkungan semakin banyak diterapkan," ungkapnya.

Penggunaan pestisida nabati, lanjutnya, merupakan salah satu komponen dari PHT yang diyakini mampu menekan populasi OPT sampai pada level yang tidak merugikan secara ekonomis. Dengan demikian, produksi tetap berada pada level tinggi.

"Serta secara ekonomis menguntungkan dan aman terhadap lingkungan," ujarnya.

Sementara itu, POPT Balai Besar Peramalan OPT di Jatisari, Anton Yuslianto mengungkapkan, ada beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati. Di antaranya babadotan/bandotan (ageratum conyzoides l), bengkuang (pachyrrhyzus erosus urban), selasih ungu (ocimum sanctum), tuba (derrs eliptica (roxb) benth), daun wangi (melaleuca bracteata l), mimba (azadirachta indica a juss), serai (andropogon nardus l).

Baca Juga: Kejar Produksi Kedelai, Kementan Terapkan Sistem Tusip

"Untuk dapat memperoleh bahan aktif pengendali OPT yang terdapat dalam tanaman secara maksimal, di samping dengan cara penambahan zat pelarut etanol atau alkohol 70%, dapat ditambahkan pula zat pengemulsi, untuk meningkatkan jumlah bahan aktif yang terkandung dalam bahan nabati yang dapat berfungsi mengendalikan OPT, " sebutnya.

Anton menjelaskan cara membuat pestisida nabati cukup sederhana, yaitu bahan tumbuhan ditumbuk kemudian dibilas, setelah itu digiling. Lalu, bahan tumbuhan yang sudah ditumbuk/digiling, dicampur air dengan perbandingan 75 hingga 100 gram bahan tumbuhan bentuk daun atau 25 hingga 50 gram bentuk umbi, buah dan/atau biji, dalam satu liter air, tambahkan 10 ml metanol/etanol/alkohol 70% (sebagai pelarut) dan dua gram deterjen (sebagai pengemulsi) ke dalam larutan tersebut pada alat pembuat ekstrak (blender).

"Biarkan ekstrak tersebut selama 30 menit, kemudian lakukan penyaringan. Dilihat dari bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida nabati dapat dipastikan tidak akan terjadi residu bahan aktif yang besar sehingga aman bagi lingkungan," beberĀ Anton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: