Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejumlah Surat Kabar Australia Lakukan Kampanye 'Hitam' untuk Protes Pembatasan Media

Sejumlah Surat Kabar Australia Lakukan Kampanye 'Hitam' untuk Protes Pembatasan Media Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

Sejumlah surat kabar ternama di Australia memuat halaman depan dengan tulisan hitam atau dihapus. Hal itu dimaksudkan sebagai bagian dari kampanye melawan kerahasiaan dan peraturan pemerintah yang membatasi media yang kemudian bakal mengancam kebebasan pers.

Koran-koran yang dimaksud antara lain The Australian, The Sydney Morning Herald, The Daily Telegraph dan Australian Financial Review.

Kampanye para media untuk melawan kerahasiaan itu juga telah dijalankan di seluruh jaringan televisi negara tersebut. Di televisi, iklan-iklan menyerukan para pemirsa untuk mempertimbangkan pertanyaan; "Ketika pemerintah menyembunyikan kebenaran dari Anda, apa yang mereka tutupi?"

Baca Juga: Pembantaian Massal Kuda Balap, Pihak Berwajib Australia Lakukan Penyelidikan

Protes ini dirancang untuk memberi tekanan publik pada pemerintah agar membebaskan jurnalis dari undang-undang yang membatasi akses terhadap informasi sensitif, memberlakukan sistem informasi yang berfungsi dengan baik, dan meningkatkan tolok ukur untuk tuntutan hukum pencemaran nama baik.

"Ini tentang mempertahankan hak dasar setiap warga Australia untuk mendapat informasi yang benar tentang keputusan penting yang dibuat pemerintah atas nama mereka," kata Hugh Marks, kepala eksekutif Nine, dalam sebuah pernyataan.

Australia tidak memiliki pengamanan konstitusional untuk kebebasan berbicara. Pemerintah menambahkan ketentuan untuk melindungi pelapor ketika memperkuat undang-undang kontra-spionase pada 2018, meskipun organisasi media mengatakan kebebasan pers tetap dibatasi.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: