Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puluhan Gajah Mati di Zimbabwe, Penyebabnya. . .

Puluhan Gajah Mati di Zimbabwe, Penyebabnya. . . Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Zimbabwe -

Ada sekitar 55 ekor gajah dikabarkan mati kelaparan di Taman Nasional Hwange, Zimbabwe dalam dua bulan terakhir di tengah kekeringan parah yang melanda negara itu. Selain hewan gajah, kekeringan hebat di Zimbabwe juga berdampak pada manusia.

 

"Situasinya mengerikan," kata Juru Bicara Zimparks, Tinashe Farawo sebagaimana dilansir BBC, Selasa (22/10/2019). "Gajah-gajah itu mati karena kelaparan dan ini adalah masalah besar."

 

Kekeringan yang melanda secara besar-besaran telah mengurangi tingkat panen di Zimbabwe. Sepertiga dari populasi dilaporkan membutuhkan bantuan makanan di tengah krisis ekonomi yang sedang berlangsung.

Pada bulan Agustus silam, sebuah laporan Program Pangan Dunia mengatakan dua juta orang di Zimbabwe berisiko terancam kelaparan.

 

Baca Juga: Intelejen Inggris Ungkap Peretas Rusia Berhasil Membajak Operasi Mata-mata Iran

 

Banyak gajah dikabarkan ditemukan dalam jarak 50 meter dari wadah air - menunjukkan bahwa mereka telah melakukan perjalanan jauh dan mati sebelum mencapai tujuannya. Bangkai mereka terlihat di lubang-lubang air yang kosong - setidaknya 55 gajah mati dalam dua bulan terakhir saja, para korban kekeringan dahsyat yang kini mengancam kehidupan manusia dan satwa liar.

 

Di Taman Nasional raksasa Hwange, Zimbabwe masalahnya bukan hanya kurangnya hujan, tetapi terlalu banyak gajah. Kepadatan membuat hewan-hewan itu keluar dari taman untuk berburu makanan. Dalam prosesnya, kata para pejabat, mereka telah membunuh 22 warga desa setempat tahun ini.

 

Farawo menuturkan bahwa gajah-gajah telah menyebabkan "kehancuran besar-besaran" vegetasi. Taman nasional itu dapat menampung sekira 15.000 gajah tetapi saat ini ada lebih dari 50.000 ekor gajah di sana.

Dan di balik semua ini mengintai masalah uang. Krisis ekonomi Zimbabwe berarti tidak ada dana untuk mengelola satwa liar dengan baik. Zimparks - yang tidak mendapatkan dana pemerintah - telah berusaha mengebor sumur tetapi kekurangan uang untuk melanjutkan, Farawo menambahkan.

 

Solusinya yaitu dengan menjual gajah ke taman-taman asing tetapi langkah itu, yang seringkali merupakan praktik gelap, telah memicu reaksi keras dari para ahli satwa liar yang mengatakan gajah muda telah direnggut dari keluarga mereka, mengalami trauma dan dikirim ke luar negeri ke kebun binatang China yang tidak cocok dengan mereka.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: