Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Google Ungkap Kemampuan Komputer Kuantum, IBM Sebut Terlalu Cepat

Google Ungkap Kemampuan Komputer Kuantum, IBM Sebut Terlalu Cepat Kredit Foto: Medium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Teknologi komputer kuantum yang datang dari fiksi ilmiah hingga kini masih menjadi perdebatan. Namun demikian, banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komputerisasi secara sungguh-sungguh sedang mengembangkan teknologi ini.

Kabar terbaru, Google menyatakan telah mencapai supremasi kuantum, yang berarti bahwa komputer kuantum secara teori, memang dapat melakukan perhitungan yang mustahil, bahkan yang dilakukan oleh superkomputer berkinerja tertinggi di dunia.

Makalah penelitian yang di-posting secara singkat di web NASA itu mengklaim bahwa sistem kuantum 53-qubit Google hanya memerlukan waktu 3 menit dan 20 detik untuk melakukan perhitungan, yang baru bisa diselesaikan oleh komputer klasik paling maju di dunia dengan waktu 10.000 tahun.

Baca Juga: Ini 5 Prediksi Deloitte Tentang Komputasi Kuantum di 2019

Di sisi lain, riset IBM menunjukkan bahwa sistem klasik sebenarnya dapat melakukan tugas yang sama dalam dua setengah hari. Menurut para peneliti, itu adalah perkiraan skenario terburuk.

Menurut peneliti IBM, pernyataan Google tersebut bukan termasuk supremasi kuantum. Staf IBM dalam sebuah posting-an blog mengatakan, Google salah dan meremehkan sumber daya komputer klasik, khususnya kapasitas penyimpanan data mereka.

"Ketika perbandingan dengan komputer klasik dibuat, mereka (Google) berkata, mereka gagal untuk memperhitungkan penyimpanan disk yang berlimpah," tulis staf IMB seperti dikutip Zdnet.com (23/10/2019).

IBM melanjutkan untuk menyimulasikan tugas yang sama menggunakan penyimpanan primer dan sekunder untuk memperluas jangkauan superkomputer. Selain hierarki memori, IBM menunjuk pada palet metode peningkatan kinerja yang selanjutnya dapat mengurangi jumlah ruang disk yang diperlukan untuk melaksanakan tugas, dan pada gilirannya menjadi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

"Penting untuk memanfaatkan semua kemampuan seperti itu ketika membandingkan kuantum dengan komputer klasik," kata tim peneliti.

Baca Juga: Peneliti IBM Uji Coba AI Berbasis Komputer Kuantum

Dengan simulasi yang dilakukan, tim IBM menemukan bahwa simulasi sirkuit 53-qubit membutuhkan ruang disk 64PB, dan untuk sirkuit 54-qubit, 128PB diperlukan. Semua yang termasuk dalam kapasitas 250PB superkomputer.

"Eksperimen Google adalah yang menunjukkan gerbang tercanggih pada perangkat 53 qubit, tetapi itu tidak boleh dilihat sebagai bukti bahwa komputer kuantum tertinggi di atas komputer klasik," imbuh tim peneliti IBM.

Mana yang benar, yang jelas sampai saat ini nilai ekonomi komputasi kuantum diperkirakan meningkat dari US$1,9 miliar pada 2023 menjadi US$8 miliar pada 2027, dan akan memiliki banyak sekali aplikasi dalam fisika, kimia, AI, dan energi. Namun, itu masih butuh waktu lebih lama sebelum perangkat kuantum dapat melebihi komputer klasik.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: