Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bentoel Group Kirim 2800 Ton Tembakau ke 6 Negara

Bentoel Group Kirim 2800 Ton Tembakau ke 6 Negara Kredit Foto: Bentoel Group
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pabrik Dry Ice Expanded Tobacco (DIET) milik Bentoel Group merayakan pengiriman Dry Ice Expanded Tobacco ke enam (6) negara, yakni ke Korea, Singapura, Vietnam, Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia dengan volume pengiriman sampai bulan Oktober ini mencapai 2800 ton.

Presiden Komisaris Independen Bentoel Group, Hendro Martowardojo, mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung program ekspor pemerintah dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Pabrik DIET Bentoel Group yang berlokasi di Desa Randuagung, Kabupaten Malang dan mulai dioperasikan pada tahun 2018 dengan total nilai investasi sebesar Rp293 miliar ini memiliki kapasitas produksi hingga 5000 ton per tahun.

"Sampai akhir tahun ini, pengiriman produk DIET Bentoel Group diperkirakan akan mencapai 3500 ton," ujar Hendro Martowardojo melalui siaran pers yang diterima Warta Ekonomi, Rabu (23/10/2019).

Baca Juga: Presdir Hengkang dari Perusahaan, Begini Jajaran Direksi Baru Bentoel Internasional

Melalui kegiatan ekspor, perusahaan ikut berkontribusi untuk meningkatkan neraca ekspor dan mendatangkan devisa bagi negara Indonesia. Sampai tahun 2019 ini, secara keseluruhan Bentoel Group telah memperluas ekspor produknya, baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga ke 19 negara, termasuk ke negara Jepang dan Korea yang menerapkan standar sangat tinggi dan regulasi ketat terkait produk tembakau. Negara-negara tujuan ekspor perusahaan di antaranya adalah Malaysia, Taiwan, Singapura, Hong Kong, dan Kamboja.

Dari tahun ke tahun, perusahaan juga telah melakukan investasi dalam pengembangan fasilitas modern berkelas dunia dan menggunakan teknologi terkini untuk peningkatan kapasitas produksi. Antara tahun 2013 sampai tahun 2018, perusahaan telah berinvestasi sebesar hampir 5 triliun rupiah melalui pengadaan mesin-mesin produksi dan berbagai aset tetap.

Menurut Hendro, pabrik DIET menggunakan teknologi unik yang dapat mengembangkan tembakau hingga 110% dari kondisi semula. Pabrik itu merupakan salah satu dari empat pabrik DIET milik British American Tobacco (BAT) di dunia, selain di Jerman, Inggris, dan Meksiko.

"Dengan mengusung semangat 'Made in Bentoel' dan 'From Malang to the World', kehadiran pabrik ini turut membawa nama Malang mendunia karena pabrik di Malang ini adalah satu-satunya di Asia Pasifik," sebut Hendro.

Bentoel Group juga berkomitmen mengembangkan keahlian dan kemampuan sumber daya manusianya untuk dapat memenuhi standar internasional dalam pelaksanaan usaha perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan berbagai pelatihan seperti Environment, Health and Safety (EHS), DIET Technology, DIET Machinery Operation & Troubleshooting, Production Management & DIET Plant Maintenance, Product Quality, dan lain-lain.

"Sampai tahun 2019, 70% pekerja dalam Pabrik Dry Ice Expanded Tobacco (DIET) milik Bentoel Group merupakan warga Malang, sedangkan sisanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia,” jelas Hendro.

Sementara, Legal and External Affairs Director Bentoel Group, Mercy Francisca Hutahaean, berpandangan bahwa perusahaan akan terus melanjutkan program-program untuk mendukung peningkatan ekspor, yang pada akhirnya akan membantu Pemerintah dalam mencapai target ekspor dan meningkatkan pendapatan negara. Bentoel Group memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah dan berharap kebijakan-kebijakan yang terkait industri tembakau.

“Termasuk kebijakan mengenai cukai dan ekspor, yang akan diterbitkan tahun ini dan tahun-tahun mendatang, dapat lebih mendukung pertumbuhan dan persaingan usaha yang sehat di kalangan pelaku usaha. Hal itu pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Mercy.

Juga disebutkan, kegiatan tersebut dihadiri jajaran komisaris dan direksi Bentoel Group, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Malang, Rudy Hery Kurniawan, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan dan Cukai Kanwil DJBC (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai) Jatim II, Koento Wijanarko, dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Malang, Nurbaeti Munawaroh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: